Pemkot Diminta Buat Kajian Penyebab Terjadinya Banjir, Sabaruddin: Perketat Izin Pengupasan Lahan

  • Bagikan

CNBTV.CO.ID

BALIKPAPAN – Belum lama ini Kota Balikpapan diterjang banjir, yang merendam sejumlah rumah di Jalan Wonorejo, Jalan MT Haryono, Jalan Beler, Manggar Sari dan di beberapa wilayah Kecamatan Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Untuk itu, Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle meminta kepada pemerintah kota (Pemkot) Balikpapan agar memperketat pengawasan izin pengupasan lahan. Untuk mengantisipasi dampak bencana banjir yang terjadi di Kota Balikpapan.

Sabaruddin mengatakan, Pemkot Balikpapan harus membuat kajian dalam menyelidiki penyebab terjadinya banjir dari hulu hingga ke hilir. Sehingga persoalan banjir yang terjadi dapat diatasi.

“Hampir semua daerah di dunia ini semua terjadi banjir. Tapi banjir paling tidak bisa diminimalisir. Banjir memang tidak bisa dihalangi. Karena itu adalah musibah, paling tidak ada flashback (kilas balik) ke belakang. Yang menyebabkan banjir itu apa,” katanya kepada awak media, pada Rabu (23/3/2022).

Lanjutnya, terkait hal itu, pihaknya sering kali mendengarkan masyarakat bahwa kami puluhan tahun sudah tinggal di sini tidak pernah mengalami banjir. Kok baru sekarang kami mengalami banjir. Apalagi dengan kondisi seperti ini, ia menilai sudah ada indikasi human error, yang harus diselidiki oleh pemerintah.

Diantaranya menyangkut masalah tata ruang yang tidak maksimal, dengan memberikan izin kepada pengembang secara tidak selektif, dan hal ini yang perlu dikaji ulang bersama-sama.

“Tidak begitu murah pemerintah memberikan sebuah izin kepada pengembang harus benar-benar selektif. Analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) yang harus diperhatikan begitu baik ketika itu dilaksanakan dengan baik terjadi banjir itu tidak bisa lagi menyalahkan Pemerintah, kalau memang musibah itu ciptaan dari Tuhan,” ucapnya.

Sementara itu Pemkot Balikpapan sudah menggelontorkan dana sebesar Rp 150 miliar, untuk penanganan banjir dari hulu hingga hilir, yang dimulai dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal dan juga diprioritaskan di enam Kecamatan. “Salah satunya di wilayah Kecamatan Balikpapan Timur, yang sering terjadi banjir di kawasan daerah Perumahan Panji Kelurahan Manggar,” ungkapnya.

Oleh karena itu Pemkot hadir cekatan melihat dari Balikpapan Kota sampai dengan Balikpapan Timur. Dia juga mengimbau, pihaknya tidak bosan-bosan menyampaikan, melaporkan kepada pemerintah bahwa ketika itu ada penambangan liar yang tidak sesuai dengan prosedur segera dilaporkan. “Kita minta bekerja sama dengan masyarakat untuk menjaga lingkungan, untuk kerja sama yang baik, yakni bergotong-royong menjaga lingkungan,” ungkapnya. (*)

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *