CNBTV.CO.ID
BALIKPAPAN – Ada yang berbeda saat reses Ketua Komisi II DPRD Kota Balikpapan, Suwanto dari fraksi PDI Perjuangan, yang juga Daerah Pemilihan (Dapil) Balikpapan Tengah. Suwanto menggelar kegiatan Reses Masa Sidang I tahun 2022 di kediamannya, Kelurahan Gunung Sari Ilir, Balikpapan Tengah, pada Selasa (29/3/2022) malam.
Untuk itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Balikpapan, Suwanto mengundang warga pekerja ojek online (Ojol) yang terbentuk dalam komunitas Gabungan Adventure Sapurata (GAS) Comunity Balikpapan. Dalam resesnya tersebut, para pekerja Ojol menyampaikan aspirasinya, memang banyak terkendala terkait dengan alat-alat kebersihan, yang mereka punya.
GAS Comunity ini adalah kesadaran mereka sendiri, mereka mencari tempat ibadah yang mau dibersihkan tanpa dipanggil atau di telepon. Dengan jumlah anggota 23 orang, ada yang berhalangan tidak ikut reses dikarenakan hujan.
“Pada reses malam ini mereka minta bantuan tangga, ini sudah saya siapkan. Tangga salah satu alat yang diperlukan, karena untuk membersihkan kipas angin, dan meraih plafon yang agak tinggi yang susah dibersihkan,”
Politisi fraksi PDI Perjuangan ini juga mengapresiasi, mereka ini kerja tanpa bayaran, (relawan tulus dan iklas). Jadi GAS Comunity Balikpapan ini membersihkan rumah ibadah yakni masjid, musholla, gereja, pura, vihara dan rumah ibadah lainnya. Mereka mau mengerjakan semua.
“Memang nanti ada yang kita rumuskan didiskusi tadi, saya minta kepada mereka untuk terus mengevaluasi diri dalam berkegiatan. Mana tahu, kelak ada dinas yang merasa tertarik dan mau memberikan bantuan kepada mereka,” ucap Suwanto.
Suwanto melihat ada sesuatu yang berbeda dari komunitas tersebut, karena menyangkut masalah sosial dan memegang teguh toleransi antar kehidupan beragama.
Komunitas ini melakukan kegiatan bersih-bersih rumah ibadah mereka juga tidak meminta bayaran, juga tidak disanguin makan, mereka membekali diri hanya dengan kepedulian serta kesadaran warga sekitar.
“Sudah dua kali mereka melakukan kegiatan bersih-bersih itu. Dan makan dan minum mereka itu cuma disediakan warga-warga sekitar,” beber Suwanto.
Sementara itu, Sekretaris GAS Comunity, Haries Ferdiansyah menjelaskan awal mula terbentuk komunitas tersebut. Bermula dari kumpul-kumpul sesama Ojol, akhirnya tercetuslah ide untuk melakukan kegiatan sosial di Balikpapan.
“Jadi pencetusnya itu awalnya dari bang Ramang, sehingga kami mempunyai gagasan bersama, bagaimana kami berbuat bukan hanya bicara soal dunia namun juga untuk akhirat,” ungkap Haries.
Selain itu, GAS Comunity kemarin sempat terlibat menjadi relawan banjir di Jalan Penegak Damai Balikpapan, yang kala itu air setinggi dada tubuh manusia dewasa.
“Ya kemarin itu ketika banjir besar Balikpapan, kami langsung kumpul dan terjun langsung bantu korban banjir, sekaligus membantu supply makanan, karena kemarin itu informasi yang kita dapat dari jam 1 malam hingga jam 9 pagi mereka belum makan,” akunya.
Mengenai perlengkapan alat kebersihan, Haries mengaku pernah disokong donatur untuk pelakasanaan.
“Sebelumnya ada Donatur yang mensupport kami seperti peralatan chemical dan segala macam. Tapi yang cukup digaris bawahi bahwa kami tidak memungut biaya sepeser pun untuk pekerjaan ini, karena ini murni dasar dari teman-teman untuk bergerak di bidang sosial,” ungkapnya.
Dengan menyambut bulan suci Ramadhan sudah agenda yang disusunnya, seperti berbagi takjil show on the road dan berbuka puasa bersama anak yatim piatu. “Insya Allah habis lebaran kita lanjut lagi bersih-bersih rumah ibadah,” tulisnya.
Perlu diketahui, sebelum terbentuknya GAS Comunity ini kita kemarin galang dana, seperti bencana kebakaran, bencana banjir di Banjarmasin, atau teman yang terkendala karena anaknya sedang sakit.
“Sebelumnya terbentuk GAS Comunity ini, kita aktif menggalang dana, biasanya di masing-masing lampu merah, seperti di lampu merah Gunung Sari, Gunung Malang, dan lampu merah lainnya sambil nyanyi bersama,” tutupnya. (*)