Reses Pantun, Keluhan Masih Dominan Soal Pemasangan PDAM

  • Bagikan

BALIKPAPAN – Dalam menampung aspirasi masyarakat secara langsung, Anggota DPRD Kota Balikpapan Pantun Gultom melaksanakan serap aspirasi (reses) di kawasan RT 19 Kelurahan Sepinggan, Balikpapan Selatan (Balsel), Selasa (24/10/2023) sore.

Keluhan yang disampaikan pun masih didominasi dengan masalah sambungan PDAM, sekolah, perpindahan BPJS Kesehatan yang lama, hingga masalah harga sembako yang mahal.

Seperti yang disampaikan warga RT 19 Sepinggan, Muhammad Fauzi mengeluhkan mengenai masalah pemasangan air bersih, karena sampai saat ini tidak pernah tersambung air bersih, sedangkan di RT 65 Sepinggan yang berada di atas ada tersambung.

“Kami dari tahun ke tahun hanya menunggu realisasinya, tetapi sampai sekarang tidak ada, harapan warga pak Gultom bisa bantu fasilitasi,” keluh Fauzi.

Lalu warga RT 19 Sepinggan,
Sukamti mempertanyakan masalah zonasi sekolah yang tidak masuk di lingkungannya, sementara di RT 65 Sepinggan selalu masuk dari tahun ke tahun.

“Selain itu, kami juga keluhkan mengenai harga sembako yang mahal, maka itu kami harapkan bantuan agar harga kembali murah,” ujarnya.

Kalau warga RT 19 Sepinggan, Suparnah mengeluh perihal perpindahan BPJS terkesan sangat lama, sehingga tidak bisa langsung digunakan. Begitupun dengan Ketua RT 65 Sepinggan Udin yang meminta agar drainase perbatasan RT 19 bisa segera diperbaiki.

Terkait dengan masalah zonasi sekolah, Pantun menyebut jika itu hanya ada miskomunikasi, karena bagaimana mungkin RT sebelahnya masuk tetapi lingkungannya tidak.

“Makanya tadi saya bilang, untuk nextnya coba dibantu komunikasikan kepada kami. Mudah-mudahan hal-hal seperti ini bisa teratasi,” jelasnya.

Sementara untuk masalah PDAM, ia mengatakan bahwa permasalahan itu tidak begitu krusial, karena ini tergantung dengan sumber bahan bakunya. Kalau itu tersedia maka semua bisa tersuplai dengan baik.

Seperti di Embun Aji Raden belum bisa maksimal dari 500 liter/detik, tetapi baru bisa 200 liter/detik, kalaupun itu tercapai tentu bisa menjadi tambahan ke kota.

“Apalagi suplai air dari PDAM Dam belum terputus sampai di daksa, bahkan masih ada yang langsung ke timur. Kalau bahan baku tersedia saya yakin tidak ada masalah,” terangnya.

Lanjutnya, untuk masalah permohonan warga perihal penyambungan pipa induk, solusi yang diberikan pun sudah cukup baik. Dirinya minta agar warga merapatkan lebih dulu perihal biaya pipa induk, jika hal itu sudah disepakati baru lah dibicarakan.

“Saya yakin tidak sulit untuk melakukan penyambungan itu, karena memang yang sudah berjalan seperti itu,” imbuhnya.

Sedangkan untuk masalah drainase, berdasarkan informasi Dinas Pekerjaan Umum (DPU) itu sudah di usulkan sejak 2018 lalu, tetapi sampai detik ini belum ada surat balasan dari Provinsi Kaltim.

Dirinya pun juga bertanya jalur untuk mengusulkan, agar ia bisa membantu full up melalui DPRD Provinsi dapil Balikpapan.

“Dengan begitu, kami bisa maksimalkan melalui DPRD Provinsi dari partai PDIP. Supaya mereka mengerti bahwa ada juga keluhan warga Balikpapan yang mengharapkan bantuan dari teman-teman provinsi,” pungkasnya. ()

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *