CNBTV.CO.ID
Balikpapan – Setelah beberapa waktu lalu diberhentikannya proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) oleh Pemerintah Kota Balikpapan bagi para pelajar, yang disebabkan meningkatkan kembali tren positif Covid-19 yang terjadi, akhirnya sejumlah sekolah baik dari tingkat Paud, TK, SD, dan SMP di Balikpapan per hari ini, Senin (7/3/2022) telah kembali melaksanakan PTM terbatas 50 persen.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Balikpapan, Muhaimin, ia menjelaskan alasan tersebut dikarenakan telah melandainya kasus Covid-19 di kota Beriman.
“Alasannya karena sudah melandai, kemudian di SKB 4 Mentri PPKM level tiga masih boleh pelaksanaan maksimal 50 persen. Kemudian tenaga pendidikan dan siswa sudah vaksin hampir 100 persen,” jelas Muhaimin di balai kota Balikpapan, Senin (07/03/2022).
Mengacu pada surat edaran Wali Kota Balikpapan, lanjut Muhaimin, yang memperbolehkan kegiatan PTM dilaksanakan 50 persen sampai dengan ada pemberitaan lebih lanjut.
“Namun, hari ini belum semua sekolah menerapkan, soalnya baru kemarin pemberitahuannya, mungkin besok baru mulai semua,” sambung laki-laki yang juga selaku pejabat Sekda Balikpapan ini.
Kemudian, disebabkan juga dengan kondisi tenaga pendidik di Balikpapan yang hampir 100 persen pulih, dan vaksinasi pada siswa juga sudah mencapai 100 persen.
“Jadi mereka bisa melaksanakan PTM terbatas dan tetap melaksanakan prokes, hanya 50 persen, sama seperti sebelumnya. Karena terbatas, makanya tetap ada jarak antara siswa di dalam kelas,” ujar Muhaimin.
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty, bahwa PTM 50 persen kembali diberlakukan, namun tetap berdasarkan persetujuan orang tua.
“Jadi tidak diwajibkan, PTM 50 persen tetap dari persetujuan orang tua,” ujarnya.
Wanita yang akrab disapa Dio Ini juga menerangkan, hal ini juga demi menghindari banyaknya warga yang berstatus kontak erat pada masa pandemi saat ini, sehingga ditakutkan berpotensi juga akan masuk ke ruang lingkup sekolah.
“Saat ini kan banyak sekali orang bestatus kontak erat. Jadi kita harap kontak erat juga jangan masuk ke sekolah walaupun sudah dibuka PTM nya,” ucap dr. Dio.
Demikian juga sekolah, lanjut Dio, para pengajar diharapkan sudah menjalani boster atau vaksin dosis ketiga, dan pelajar selesai dosis 2, sehingga kegiatan PTM juga bisa terlaksana sesuai aturan.
“Jadi kita bisa beri evaluasi untuk memulai kembali PTM 50 persen dengan Prokes yang ketat. Kami juga berharap guru sudah jalanin boster dan anak dosis kedua,” tutupnya. (*)