CNBTV.CO.ID – BALIKPAPAN, Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan mendorong realisasi pembangunan gudang khusus pasokan pangan.
Hal itu untuk memenuhi kebutuhan pangan Kota Balikpapan dan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang saat ini pembangunannya tengah dikebut.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Perdagangan Haemusri Umar saat mengajukan kajian akademik dalam pembentukan Peraturan Daerah (Perda), di hadapan Komisi II DPRD Kota Balikpapan, dalam Rapat Kerja (Raker) Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) Komisi II DPRD Kota Balikpapan, di Hotel Ibis Balikpapan, Kamis (9/11/2023).
“Dalam kajian itu akan saya dorong, agar pembangunan gudang itu harus terwujud. Semacam Pergudangan Beriman. Tapi gudang itu harus besar, luas, dilengkapi Cold Storage dan lainnya.
Sehingga setelah kerja sama dengan daerah penghasil pangan, (kebutuhan) dapat dipasok (dalam jumlah lebih besar),” ujar Haemusri, ditemui di sela-sela Raker Propemperda.
Ia menyebut, Kota Balikpapan membutuhkan inovasi untuk sektor pergudangan, karena tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat Kota Balikpapan.
Namun juga dibutuhkan untuk mengantisipasi pertumbuhan penduduk dan sirkulasi dunia usaha yang terus menggeliat dengan kehadiran Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Ya pembahasan dengan Komisi II DPRD Kota Balikpapan ini secara khusus kami sampaikan, terkait dengan neraca perdagangan kebutuhan pokok dan bahan pokok di Kota Balikpapan,” ungkapnya.
Ia menyebut, Kota Balikpapan berada di tengah isu strategis pemerintah pusat.
Utamanya berhubungan dengan pembangunan IKN Nusantara, serta beberapa proyek strategis nasional yang ada di Kota Balikpapan.
“Ini pasti akan tumbuh dan berkembang, baik itu jumlah manusia dan sirkulasi bisnis usaha.
Sehingga pemerintah harus menjadikan skala prioritas, terkait kajian akademik, khususnya bidang pangan,” ulasnya.
Menurut dia, kebutuhan pangan Kota Balikpapan jelang berdirinya IKN Nusantara, juga menjadi perhatian ketiga calon presiden dan calon wakil presiden yang akan bersaing dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Khususnya terkait dengan jalur distribusi impor beras, dari negara-negara penghasil. Seperti India, China, Vietnam dan lainnya.
“Karena sudah empat tahun ini kan, kebutuhan pangan diimpor.
Sehingga Balikpapan dan Kalimantan Timur, perlu melakukan komunikasi yang efektif melalui kerja sama antar daerah penghasil,” katanya