CNBTV.CO.ID – BALIKPAPAN, Keamanan jalan di simpang lima Rapak Balikpapan dinilai sering mengancam keselamatan pengguna jalan.
Menanggapi pertanyaan para awak media yang menanyakan kepada Andi Arif Agung, anggota Komisi I DPRD Balikpapan dengan adanya musibah yang terulang kembali hingga menelan korban jiwa di Simpang Rapak Balikpapan.
Andi Arif Agung menyampaikan mengatakan persoalan simpang Rapak ini menjadi dilemma dengan kejadian kasus Rapak.
“Memang kita in dalam dilema, makanya sekarang ini diaplikasikan di Samsat. Pengurusan kita dan lainnya itu sudah diterapkan. Tidak boleh melampaui batas maksimal tinggi maupun tonasenya,” ujarnya di kantornya pada (07/06/2023).
Sementara, hal ini sudah diaplikasikan. Namun persoalan kantor dan rumah warga di sisi jalan menjadi kendala untuk pembuatan jalan alternatifnya.
“Kontur tanah di Balikpapan dan akses jalan yang memang tidak banyak alternatifnya .Ya kita bisa saksikan sekarang apabila mau masuk barang-barang kebutuhan masyarakat itu jalurnya lewat kilo jalan Soekarno Hatta. Harus diakui alternatifnya jalan itu saja yang bisa kita lalui,” jelasnya.
Inilah yang kemudian menjadi kendala besar karena tidak mungkin ketika misalnya persoalan ini harus dicarikan solusinya seperti diperlebar ruas jalan yang baru dalam rangka untuk mendukung jalur transportasi untuk distribusi bahan bahan pokok masyarakat.
Walaupun bukan menjadi solusi yang permanen, namun Andi Arif mengatakan membuka jalan alternatif yang memenuhi standar transportasi untuk jalur logistik sudah seharusnya dilakukan.
Ia juga meminta pihak Dinas Perhubungan agar mengatur jam-jam tertentu untuk dilewati kendaraan-kendaraan berat. Penutupan ini penting mengingat masyarakat banyak beraktivitas melalui jalan ini. Misalnya saja untuk ke pasar Pandansari dan Klandasan, Pasar Baru semuanya lewat jalan di Rapak ini.
“Salah satu alternatif solusi yaitu dibuka pergudangan. Dan apabila menyuplay barang-barang harus dengan kendaraan yang lebih kecil ,” tutupnya.
