CNBTV.CO.ID
BALIKPAPAN – Terungkapnya praktik tambang Batu Bara ilegal di Jalan Batu-Batu, Kilometer 25, RT 45, Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara, Selasa (16/11/2021) lalu, menjadi perhatian tersendiri bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, khususnya di wilayah perbatasan Balikpapan.
Diketahui, kawasan kilometer 25, memang berbatasan langsung dengan Kelurahan Sungai Merdeka, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Lokasinya yang jauh dari permukiman memang ideal untuk dilakukan praktik ilegal tersebut, seperti pertambangan batu bara.
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud bahkan meminta lurah dan camat yang ada di Kota Beriman meningkatkan kewaspadaan. Mengingat, sejumlah kecamatan memang berbatasan dengan daerah lain.
Di wilayah Kecamatan Balikpapan Barat misal, Balikpapan berbatasan dengan Kelurahan Mentawir, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
“Ini harus hati-hati, sebab di daerah sana (Mentawir) juga ada tambang,” terang Rahmad, Senin (22/11/2021).
Selain Kecamatan Balikpapan Barat, Kecamatan Balikpapan Utara dan Timur juga disebut Rahmad cukup rawan. Rawanya tiga kecamatan ini lantaran berbatasan langsung dengan kabupaten tetangga, yang belum memiliki komitmen bebas tambang.
“Dua kecamatan ini berbatasan langsung dengan daerah yang memang belum punya komitmen bebas tambang seperti kita, makanya harus dijaga,” tegasnya.
Untuk itu, pengawasan ekstra di wilayah perbatasan harus ditingkatkan, demi mencegah terjadinya hal serupa.
Selain itu pihaknya juga memerintahkan petugas Satpol PP untuk sering-sering melakukan pemantauan ke lokasi perbatasan. Agar ketika adanya aktivitas yang mencurigakan dapat segera terdeteksi.
“Saya juga sudah perintahkan Satpol PP untuk rutin melakukan monitoring di lokasi-lokasi perbatasan yang rawan tambang ilegal, kita akan lebih ekstra lah menjaga kota kita ini,” pungkasnya.
Peran aktif masyarakat sekitar untuk melaporkan ketika adanya kegiatan ilegal juga sangat diharapkan oleh pihak pemerintah. Dan pihaknya pasti akan merespons cepat jika adanya laporan mengenai kegiatan mencurigakan. (*)
