BALIKPAPAN – Berdasarkan pantauan di Pasar Tradisional Pandansari Balikpapan, harga kebutuhan pokok, khususnya cabai memang mengalami kenaikan harga.
Hal ini dikarenakan dampak dari El Nino, yang menyebabkan daerah penghasil gagal panen. Mengingat lebih dari lima bulan cuaca panas dan tidak turun hujan. Sehingga hasil pertanian di daerah penghasil cenderung rusak dan menurun.
Seperti yang disampaikan salah satu pembeli di Pasar Pandansari Balikpapan, Desi menyebutkan, untuk harga cabai saat ini sudah mencapai 50 ribu perkilogram. Sedangkan cabai rawit bisa mencapai Rp 65-80 ribu perkilogram.
“Kalau harga cabai merah dan hijau biasa itu perkilogramnya paling murah bisa hanya Rp 25-30 ribu saja, tetapi sekarang terasa banget naiknya,” keluhnya.
Terkait dengan hal tersebut, Ketua Komisi II DPRD Balikpapan Suwanto mengatakan, tentu Balikpapan tidak bisa serta merta menyoroti perihal kenaikan harga bahan pokok di pasaran, khususnya harga cabai.
Mengingat kebutuhan pokok di Balikpapan hampir 99 persen didatangkan dari luar daerah, termasuk juga pertanian beras dan kebutuhan pokok lainnya.
“Sehingga ada namanya naskah akdemik terkait kebutuhan, dan langkah-langkah apa yang harus dibuat di Balikpapan untuk kebutuhan pangan itu,” jelas Suwanto kepada awak media, Jum’at (10/11/2023).
Ditanya mengenai upaya yang dilakukan, ia menyebut bahwa dinas terkait sudah melakukan berbagai upaya, hanya saja kurangnya kesadaran masyarakat untuk menanam cabai di depan rumah masing-masing.
“Hari ini kan El Nino, jadi wajar Balikpapan. Karena berkaitan dengan curah hujan hingga gelombang air laut juga menjadi dampak. Lantaran pasokan semua dari luar daerah,” terangnya.
Lanjutnya, inilah keberagaman kota Balikpapan yang tidak memiliki pertanian yang cukup.