CNBTV.CO.ID – BALIKPAPAN – Belum lama ini, viral di media sosial kabar mengenai digantinya seragam sekolah mulai dari tingkat SD sampai dengan SMA. Heboh soal baju seragam sekolah bakal diganti dengan memakai baju adat. Dan kabarnya Kementeri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud Ristek RI), Nadiem Makarim berencana mengganti seragam sekolah yang biasa menjadi pakaian adat.
Terkait hal itu, anggota Komisi IV DPRD kota Balikpapan, Asep Ahmad Sapturi juga angkat bicara. Ia mengatakan, jika aturan tersebut diberlakukan dikhawatirkan akan menambah beban di masyarakat. Pasalnya ketika ada pergantian seragam, secra otomatis masyarakat akan kembali mengeluarkan kos untuk mengganti pakaian yang ada saat ini.
“Boleh saja diganti asal jangan memberatkan masyarakat,” katanya, pada Senin (29/4/2024).
Lanjut Asep, seragam yang ada saat sekarang tidak perlu lagi diubah. Dan semestinya yang dibenahi saat ini bukan lebih kepada asesoris tersebut. Melainkan bagaimana membenahi kurikulum agar lebih baik. Dan peningkatan sumber daya para guru-guru agar lebih baik. Serta kesejahteraan guru yang diperbaiki serta mutu kualitas pembelajaran itu yang lebih ditingkatkan.
“Kalau yang untuk asesoris janganlah di ubah lagi. Kasian masyarakat, terlebih masyarakat baru saja keluar dari masalah Covid-19. Dan ekonomi saat ini belum stabil,” jelasnya.
Kemudian, perubahan seragam sekolah ini tak berbanding lurus dengan kualitas dan mutu pendidikan dan itu tak saling berhubungan. Bahkan, ini malah akan menambah beban.
“Kasihan masyarakat apalagi jika mereka yang tak mampu, Karena tak semua masyarakat kita ini mampu untuk membeli seragam ini. Menurut saya, janganlah,” pungkasnya. (*)