CNBTV.CO.ID
Kabupaten Paser – Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021 – 2026, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser menargetkan 70 persen untuk peningkatan jalan kualiatas mantap. Rencana biaya penanganan sebesar Rp 600 miliar. Bahkan demi merealisasikan itu semua, Pemkab dan DPRD Paser sepakat untuk meminjam dana di Bankaltimtara cabang Paser.
Namun keinginan itu masih bertepuk sebelah tangan. Karena sampai sekarang belum terjalin kesepakatan mengenai besarnya bunga pinjaman. Bankaltimtara memberikan bunga 6,5 persen per tahun. Sedangkan DPRD meminta bunga lebih rendah.
“Saya meminta bunga itu maksimal 5 persen,” kata Anggota Badan Anggaran DPRD Paser, Hamransyah, Selasa (10/2/2021).
Permintaan turunnya suku bunga bukan tanpa alasan, dikatakannya jika Bankaltimtara adalah mitra untuk pembangunan. Sehingga harus bersinergi, minimal membantu memberikan bunga yang nilainya lebih rendah. Politisi Gerindra itu menyebutkan, jika suku bunga tetap diangka 6,5 persen maka pada tahun pertama bunga yang harus dibayarkan sebesar Rp 39 miliar.
“Kenapa saya minta bunga harus 5 persen, karena membangun ini harus bersinergi. Ingat Bankaltimtara adalah rekanan. Jalan yang dibangun untuk kepentingan masyarakat,” terang Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) dan anggota Komisi I DPRD Paser
Jika rampung dan sudah laik, bukan hanya masyarakat yang merasakannya. Bankaltimtara pun bisa merasakan dampak positifnya. Karena tak menutup kemungkinan melebarkan sayap pembiayaan modal usaha hingga daerah pelosok, minimal menambah kantor cabang pembantu atau kantor kas.
“Belum ada suku bunga pasti, pihak Bankaltimtara masih membicarakan dengan direksinya,” sambungnya.
Dengan mengajukan pinjaman Rp 600 miliar, kecil-besarnya pasti berdampak terhadap skala-skala prioritas lain. Perihal itu, Hamransyah telah menanyakan langsung dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Paser.
“Penjelasan mereka (TAPD) ya terganggu, tapi tidak signifikan. Karena memang diberikan rentan waktu sampai 2026,” jelas Hamransyah.
Selama untuk percepatan pembangunan peningkatan kualitas lingkungan, ia sangat mendukung walaupun harus meminjam dana dari perbankan. “Karena masyarakat sudah sangat menantikan dibangunnya infrastruktur,” pungkasnya.