CNBTV.CO.ID
Balikpapan – Guna mendengarkan aspirasi secara langsung dari masyarakat di daerah pemilihan Kecamatan Balikpapan Barat. Wakil Ketua DPRD Balikpapan Budiono Sastro Prawiro melakukan cara unik untuk menyerap aspirasi masyarakat. Saat lanjut menjalankan resesnya, Budiono masih terapkan pola komunikasi secara door to door di beberapa Kelurahan di wilayah Balikpapan Barat, belum lama ini.
“Ya, saya lanjut hari ke dua saya melakukan reses, dan tentunya sesuai juknis reses di dalam masa persidangan III ini, saya memilih pola door to door untuk melakukan reses, yang kemarin mengunjungi di Kelurahan Baru Ulu dan Baru Tengah, kemudian lanjut di kelurahan Margo Mulyo dan Marga Sari,” kata Budiono.
Berdasarkan agenda reses DPRD Kota Balikpapan di masa persidangan III terhitung mulai tanggal 4 Oktober sampai dengan 6 Oktober. Selama dua hari melakukan kunjungan ke masyarakat untuk menyerap aspirasi masyarakat Wakil Ketua DPRD Balikpapan Budiono selalu tetap mengedepankan pola hidup sehat dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes).
Dengan semangat mendengarkan dan menampung aspirasi masyarakat di dapilnya dua hari ini Budiono selalu menghampiri warganya.
“Dua hari saya bertemu dengan warga, saya masih menampung aspirasi warga terkait prasarana umum, terkait semenesasi jalan, PJU, Drainase serta BPJS kesehatan dan soal pendidikan,” jelasnya.
Tambah Budiono, saya akan menampung aspirasi warga saya akan memperjuangkan. Dan di sisi lain dirinya pun mengimbau bagi warga yang belum vaksinasi agar segera ikut vaksin demi menambah kekebalan tubuh,” beber Budiono.
Selain door to door politisi fraksi PDIP ini juga membentuk program ekonomi kerakyatan. Budiono menyampaikan, bahwasanya mempunyai kegiatan berkunjung untuk lebih perhatian ke masyarakat yang mempunyai usaha kecil-kecilan. Seperti warung kelontongan, gorengan, penjuak nasi kuning dan kue yang di titipkan di warung-warung. Serta menyambangi usaha salon atau rias.
“Saya pikir setelah saya mendengar dan melihat langsung kepada masyarakat tersebut, salah satunya dampak dari Covid-19 mereka punya kegiatan yang sangat terbatas sehingga ibu-ibu yang saya datangi rata-rata meningkatkan perekonomiannya,” ucapnya.
Menurutnya mereka memerlukan pendampingan baik dari sisi permodalan atau mungkin dari sisi pengarahan pembinaan.
“Saya membentuk kelompok program pinjaman bergulir, di sana per kelompok itu ada 10 orang, di setiap bulannya mereka mengembalikan pinjaman itu dalam jangka waktu 10 bulan,” paparnya.
“Artinya modal usaha itu saya pinjamkan, saya tidak mengambil keuntungan, di bulan berikutnya itu bisa dipinjamkan lagi. Seperti saat bulan Oktober 10 orang, masuk ke bulan November itu sudah menjadi 11 orang, Desember menjadi 12 orang artinya bergulir bertambah terus,” sambungnya.
Modal usaha itu lanjutnya, untuk teman-teman yang dilihat memiliki upaya untuk meningkatkan ekonomi keluarga, juga berharap bisa mengurangi beban keluarga untuk menuju bisa mandiri.
“Karena saya melihat ketika pandemi ini juga masih banyak dampak untuk pengangguran, serta melihat Ibu-ibu ini mempunyai upaya untuk meningkatkan ekonomi yaitu dengan berjualan atau berdagang,” jelasnya.
Budiono menambahkan ke depan akan menambah titik dan menambah upaya untuk program meningkatkan kesejahteraan ekonomi kerakyatan. (*)















