Balikpapan Zona Hijau

  • Bagikan

CNBTV.CO,ID

Balikpapan – Setelah melewati berbagai perjuangan, Kota Beriman akhirnya merasakan status PPKM Level 1. Surat edaran ini berlaku sejak Selasa (7/12). Ada beragam indikator yang membuat Balikpapan ditetapkan pemerintah pusat bisa menyandang level 1.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan, indikator pendukung tercapai PPKM Level 1 dari sisi kesehatan terlihat dari tingkat kesembuhan. Kemudian rasio kematian dan pemakaian bed occupancy rate (BOR). Serta capaian vaksinasi dosis 2 dan vaksinasi lansia.

“Syarat capaian dosis 2 untuk PPKM Level 1 minimal sudah 70 persen,” ucapnya. Semakin didukung lagi dengan kasus harian yang semakin menurun. Kini sedikit sekali penambahan terkonfirmasi positif. Beberapa hari bisa nol kasus, kalau pun ada hanya satu kasus per hari.

Dia menyebutkan, tingkat testing juga memengaruhi level. Sebab, pemerintah pusat membatalkan penetapan level 3 dicabut selama Natal dan tahun baru, melihat tingkat testing tinggi sementara jumlah kasus rendah. “Testing di Balikpapan masih tinggi, pada pekan ini testing rate sebesar 10,34 persen per 10 ribu penduduk,” bebernya.

Padahal standar WHO hanya 1 per 10 ribu penduduk. Dia menjelaskan, grafik tren testing pada pekan ke-48 di Balikpapan sebanyak 21.053 untuk rapid test antigen dan 7.211 untuk swab PCR. Tingkat testing ini tinggi dipengaruhi dari keberadaan bandara dan pelabuhan.

Sebab mereka yang ingin bepergian harus melewati testing sebagai syarat perjalanan. Selanjutnya, banyak pekerja masuk dan keluar lokasi yang wajib menjalani tes. Hal tak kalah penting, saat ini di laboratorium pemeriksaan tidak lagi menemukan lagi kasus yang saling berhubungan.

“Rasio penularan atau RO sudah 0,0 di Balikpapan. Tidak ditemukan lagi kasus yang berhubungan. RO juga menjadi standar penetapan PPKM,” sebutnya. Apabila masih ada penambahan kasus harian, biasanya terdeteksi dari screening pelaku perjalanan dan pekerja.

Saat ini, upaya mempertahankan zona hijau dengan mengejar vaksinasi terutama dosis 2 agar tercapai tingkat kekebalan lebih optimal. Protokol kesehatan tetap perlu disiplin. Antisipasi gelombang varian virus baru. “Semua jenis virus penularan tetap lewat hidung dan mulut. Masker tetap harus dipakai dan dianjurkan ganda,” tutupnya.

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *