Balikpapan Masuk Zona Merah, Ketua DPRD Sarankan PTM Ditutup Selama Sepekan

  • Bagikan

CNBTV.CO.ID

BALIKPAPAN – Lonjakan Covid-19 ini membuat Kota Balikpapan kini kembali masuk dalam zona merah berdasarkan ketetapan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Kondisi ini disampaikan Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud, berbanding terbalik dengan Inmendagri, yang menetapkan status Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Balikpapan justru di level 1.

Menanggapi hal itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan menutup sementara kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dalam satu minggu ke depan.

Untuk itu, menyusul pemetaan zona oleh pemerintah Provinsi Kaltim, yang menyatakan status Balikpapan berada dalam zona merah.

Ketua DPRD Kota Balikpapan, Abdulloh mengatakan, berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Balikpapan berada di level 2.

“Harusnya lebih dari itu karena dari pemetaan zona di Balikpapan Pemerintah Provinsi menetapkan Balikpapan dalam zona merah,” kata Abdulloh, pada Kamis (3/2/2022).

Dia berharap PTM di Balikpapan ditutup sementara selama seminggu guna mengantisipasi adanya tambahan kluster baru.

Mengapa penutupan selama seminggu ini perlu dilakukan, hal itu dikarenakan beberapa sekolah ini saat ini sudah terdapat beberapa kelas yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Tentu dengan meliburkan selama seminggu dia menilai lebih efektif. Dari pada hanya menutup satu kelas atau lima kelas yang terindikasi positif Covid-19 di kelas tersebut. Sementara siswa ini juga pernah berbaur ke mana-mana.

“Daripada nanti meledak dan tidak terkendali, khususnya untuk PTM itu ditutup dulu satu minggu ini,” ucapnya.

Abdulloh juga menyampaikan, penutupan kelas, sementara kelas lain masih terbuka akan berpotensi menimbulkan kluster baru, sehingga dalam penanganannya akan jauh lebih berat.

“Sementara belajar dari rumah dulu atau online, kemudian nanti dievaluasi diliat bagaimana kedepannya. Untuk PTM khususnya bagi anak sekolah ini tutup dulu, seminggu ini. Kalau melakukan evaluasi namun tidak ada penutupan percuma saja. Karena masih ada pelajar yang keluar masuk,” ungkapnya.

“Harus ada pembatasan-pembatasan juga Prokes ditingkatkan. Tak hanya itu di tempat-tempat keramaian di tempat umum tetap prokes,” tandasnya. (*)

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *