CNBTV.CO.ID – Balikpapan – Dinas Koperasi, UMKM dan Per¬industrian (DKUMKMP) Kota Balikpapan terus me¬ningkatkan kualitas produk para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Balikpapan, termasuk produk lokal kebanggaan batik. Dimana salah satu upaya yang dilakukan DKUMKMP Kota Balikpa¬pan adalah dengan memberikan pelatihan membatik kepada 30 orang pengrajin batik di Balikpapan.
Kabid IKM Kota Balikpapan Adi Sudarto mengatakan, kegiatan pelatihan membantik bagi warga masyarakat Kota Balikpapan Tahun 2022 ini, bertujuan untuk pengembangan batik di Balikpapan.
“Jadi supaya bisa bermunculan wira usaha – wira usaha baru di bidang batik ini bisa terus bermunculan dengan memunculkan motif batik yang beragam,” ujarnya, Senin (14/11/2022).
Adi menambahkan, kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan selama 3 hari mulai 13-16 November 2022 di laksanakan di worshop batik Shaho Balikpapan.
“Rencananya kegiatan ini akan dilaksanakan setiap tahun, termasuk juga kegiatan pengembangan lainnya seperti promosi dan pembinaan lainnya,” paparnya.
Kegiatan ini, tambahnya, diberikan kepada warga yang baru pertama kali untuk menjadi pengrajin batik ataupun pengrajin yang sudah mengenal batik namun masih perlu dikembangkan.
“Pelatihan ini diikuti sebanyak 30 orang pengrajin batik,” ucapnya.
Sementara itu, Pengelola Batik Shaho Oki mengatakan, pelatihan yang diberikan selama 3 hari pelatihan mulai membuat pola, mencanting dan pewarnaan. Sedangkan motif yang digunakan adalah motif balikpapanj atau motif kaltim.
“Kita berikan pelatihan batik tulis karena pelatihannya dilaksankan selama 3 hari dan waktunya memang mencukupi, jika kurang maka palatihannya bisa digabungkan antara batik tulis dan cap,” ujarnya.
Kendala, diakuinya, memang akan dirasakan para pengrajin pemula ini namun dengan kesabaran dan terus berlatih, maka pengrajin pemula ini dipastikan akan bisa membuat kain batik.
“Mulai tekni mencanting, besar kecilnya api serta kerumitan motif yang harus decanting, semuanya ada tekniknya untuk menyelesaikannya,” paparnya.
Dalam pelatihan ini, katanya, untuk memudahkan pembatikan peserta harus juga menentukan batik yang akan dibuatnya ini apakah akan digunakan untuk pakaian, kain jarik, atau taplak meja.