CNBTV.CO.ID – BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan memberikan apresiasi atas terlaksananya Expo Raudhatul Athfal atau Madrasah se Kota Balikpapan dan seminar bagi guru yang dilaksanakan di BSCC Dome.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdakot Balikpapan, Agus Budi Prasetyo mengatakan, Raudatul Athfal merupakan pondasi awal bagi peserta didik untuk mendapatkan bekal ilmu yang baik, sebelum melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Agus Budi menambahkan, oleh karena itu penting memahami kurikulum Raudhatul Athfal agar anak didik menerima dan menyerap ilmunya dengan baik.
“Guru dapat meningkatkan kompetensi dirinya guna memenuhi 5 kompetensi dasar yaitu kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, pengawasan dan sosial,” ujar Agus Budi Prasetyo, Rabu (16/11/2022)..
“Sehingga para tenaga pendidik agar dapat mengarahkan dan mendidik siswa menjadi SDM mandiri unggul dan berdaya saing,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Kemenag Kota Balikpapan, Johan Marpaung mengatakan, acara ini akab dirangkai dengan seminar pendidikan yang berlangsung dua hari sejak 16-17 November 2022, dan melibatkan para guru dan siswa dengan jumlah 4 ribu peserta yang hadir.
“Semoga kegiatan ini dalam rangka peringatan hari guru dan bulan bahasa serta rangkaian hari amal bakti Kemenag,” akunya.
Di dalam kegiatan juga ada beberapa lomba untuk siswa, stan edukatif dan kreatif dari siswa-siswa, apalagi Pemkot Balikpapan dapat memberikan kontribusi luar biasa pada pendidikan khususnya Madrasah.
“Kami mendengar bahwa salah satu kepedulian Pemkot Balikpapan dengan memberikan bantuan seragam gratis dan subsidi SPP bagi siswa,” kata Johan.
“Ke depan kami berharap bukan hanya sekolah dalam naungan dinas pendidikan tapi madrasah juga dapat bantuan yang sama,” harapnya.
Kata Johan, Raudhatul Athfal merupakan pondasi awal bagi peserta didik untuk mendapatkan bekal akhlak dan ilmu yang terbaik, sebelum melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Raudhatul Athfal (RA) adalah pondasi awal pendidikan.
“RA adalah pondasi awal pendidikan sebelum peserta didik melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Oleh karena itu, kurikulum pendidikan RA harus benar-benar dipahami oleh para pendidik di RA, agar anak didik menerima dan menyerap ilmunya dengan baik,” ujar Johan.
Dalam kesempatan ini, Johan juga mengatakan bahwa perubahan global saat ini sangat cepat, hal ini memberikan tantangan tersendiri bagi pengelola pendidikan termaksuk RA yang menjadi lembaga pendidikan dasar harus mampu menjawab tantangan global tersebut.
Johan melaporkan bahwa kegiatan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kompetensi guru khususnya guru RA, “Kepala madrasah harus memiliki lima kompetensi, yaitu kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervise dan social,” ujarnya.
“Dalam lingkup kompetensi manajerial, kepala madrasah harus memiliki visi, misi, dan strategi. Karena keberhasilan pendidikan di madrasah terletak pada kepemimpinan Kepala RA di samping dukungan dari guru, karyawan, para peserta didik, orang tua peserta didik dan juga masyarakat,” tuturnya.
Hal ini juga dapat dilakukan kepala RA dalam kemampuannya melakukan fungsi-fungsi manajemen yang baik, yang meliputi planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuiting (pengarahan), dan controlling (pengawasan).