Pemkot Beri Apresiasi DMI, Bantu Korban Gempa di Cianjur

  • Bagikan

CNBTV.CO.ID – BALIKPAPAN – Bentuk kepedulian atas bencana gempa yang melanda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan mengalokasikan donasi untuk disumbangkan ke Cianjur.

“Pemkot mengalokasikan donasi korban gempa di Cianjur melalui APBD 2023 sebesar Rp 1 miliar. Yang saat itu disampaikan dalam RAPBD 2023 oleh Wali Kota Balikpapan,” jelas Penjabat Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Balikpapan, Muhaimin ketika menerima kunjungan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Balikpapan yang melaporkan akan menyerahkan Donasi ke Cianjur di VIP Room Balaikota Balikpapan, Kamis (8/12/2022).

Muhaimin mengatakan, donasi yang akan diberikan dari pemerintah kota Balikpapan ke Cianjur tersebut sama hal yang dilakukan pemkot ke Aceh, Palu dan Nusa Tenggara Barat pada tahun-tahun sebelumnya.

“Sebagai bentuk kepedulian sesama kepada daerah yang tertimpa musibah. Seperti di Aceh dari donasi yang diberikan dibangunkan fasilitas publik seperti sekolah,” ucap Muhaimin.

Kemudian Wali Kota juga mengajak Aparatur Sipil Negara(ASN) melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) turut
serta mendonasikan secara sukarela untuk peduli gempa di Cianjur. “Alhamdulillah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berhasil menghimpun donasi sebesar Rp1,7miliar. Nanti ini akan dikumpulkan bersama OPD lainnya dan akan diserahkan bersamaan Pemkot Balikpapan,” tutur Muhaimin.

Untuk itu, Pemerintah Kota Balikpapan mengapresiasi DMI Balikpapan yang turut serta mendonasikan ke korban gempa Cianjur. “Semoga donasi yang berhasil dihimpun dapat bermanfaat dan berkah bagi warga di Cianjur,” katanya.

Selain itu, Pj Sekda juga minta kepada DMI turut serta mendoakan dan menjaga kondusifitas kota. Mengingat Balikpapan sebagai teras Ibu Kota Negara.

Sementara itu, Wakil Ketua DMI Balikpapan, Ruslan Afandi mengungkapkan, donasi yang berhasil dihimpun sebesar Rp200 juta. “Hasil donasi ini akan diberikan langsung ke Cianjur. Dan dari perwakilan kami, akan berangkat dalam waktu dekat,” sebutnya.

Kunjungan silaturahmi ini juga bukan hanya menyampaikan donasi untuk Cianjur. Tetapi DMI juga menyampaikan program-program yang bisa disinergikan dengan pemerintah kota.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau beberapa lokasi terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.

Dalam kesempatan itu Menko PMK bersama Kepala BNPB Suharyanto, Kepala BPOM Penny K Lukito, Dirjen Pemberdayaan Sosial Edy Suharto.

Muhadjir beserta rombongan mengendarai sepeda motor untuk mengunjungi Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Desa tersebut merupakan wilayah terdampak parah yang sempat terisolir karena akses yang terputus parah. Kedatangan Muhadjir ke lokasi tersebut bertujuan untuk memastikan penyaluran bantuan telah berjalan baik dan tidak terhambat.

Dalam kunjungannya itu, Muhadjir menyaksikan, warga telah mendapatkan bantuan logistik berupa paket sembako, paket kebersihan keluarga, tenda keluarga, selimut dan matras untuk tidur.

“Alhamdulillah semua bantuan sudah disalurkan di sini yang katanya terisolir. Dan kini mereka bisa mendapatkan bantuan layak. Meskipun memang mengantarnya harus menggunakan kendaraan motor dan juga berjalan kaki. Tapi semua sudah bisa dijangkau,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Menko PMK juga mengecek beberapa bangunan rumah warga yang terdampak rusak parah. Termasuk juga bangunan sekolah, masjid, dan juga madrasah. Menko Muhadjir menyatakan, pemerintah melalui Kementerian PUPR dan Kementerian terkait lainnya segera menginvenatrisir berbagai kerusakan untuk kemudian di lakukan rehabilitasi dan rekonstruksi.

Sebelumnya, Menko PMK bersama rombongan juga mengecek proses pendataan verifikasi kerusakan rumah warga yang dilakukan BNPB bersama relawan mahasiswa teknik sipil di salah satu rumah warga yang terdampak di Desa Sarnagalih.

Seperti diketahui, Berdasarkan data BNPB terakhir per 29 November, sebanyak 14.490 rumah terdata kerusakannya dan telah diverifikasi oleh pihak BNPB. Sementara ini, kata Kepala BNPB data dikunci untuk gelombang pertama proses pembangunan hunian oleh BNPB, Pemda, dan Kementerian PUPR.

Kemudian, nantinya proses rehabilitasi dan rekonstruksi rumah warga akan dipilah berdasarkan tingkat keparahannya. Untuk yang masih rusak ringan akan diberikan dnaa untuk memperbaiki rumahnya sendiri. Rusak sedang akan dibangun dan diperbaiki dengan struktur tahan gempa oleh BNPB dan Kementerian PUPR.

Sementara, untuk rumah warga yang rusak berat yang tidak dapat dihuni lagi dan berada di zona rawan disediakan tempat relokasi khusus. Pemkab Cianjur juga menyediakan sekitar 16 hektar lahan yang akan dibangun tempat relokasi oleh BNPB dan Kementerian PUPR yang bisa mencakup sekitar 1500 keluarga.

Salah satunya yang dikunjungi Menko PMK adalah lahan yang berada di kawasan lahan hijau Dinas Lingkungan Hidup Cianjur, di Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku. Di lahan seluas 2,5 hektar itu rencananya akan dibangun rumah yang akan menjadi tempat relokasi.

“Dan nanti di sini akan dibangun kira-kira 200 rumah untuk rumah warga yang dianggap sudah rawan dan tidak bisa dihuni lagi. Ini dilakukan secara simultan paralel dengan tanggap darurar untuk mepersingkat penderitaan warga,” ujarnya.

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *