CNBTV.CO, KUTAI TIMUR – Pasca telah terlaksananya Pengembangan SOP Pengelolaan SP4N-LAPOR, digelar oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) membahas tentang Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Kegiatan pun masih ikuti Diskominfo Staper Kutim, USAID SEGAR, KALFOR (mitra pembangunan), serta FOPSIR beberapa waktu lalu di Samarinda.
Dapat dipahami Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) merupakan kelompok yang terbentuk oleh, dari dan untuk masyarakat secara mandiri dan kreatif yang aktivitasnya melakukan pengelolaan informasi dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan nilai tambah kelompok tersebut.
Pemkab Kutim melalui Dinas Kominfo Staper mulai kembali menggaungkan dan mengejar target pembentukan KIM di desa-desa. Dalam prosesnya bekerjasama dengan mitra pembangunan pemerintah daerah yaitu USAID SEGAR dan KALFOR.
Untuk diketahui, saat ini KIM yang ada di Kabupaten Kutai Timur berjumlah 3 KIM, yaitu KIM Swarga Bara, KIM Singa Geweh dan KIM Sangatta Utara.
Seperti yang disampaikan Kabid IKP dan Kehumasan Diskominfo Staper Lisa Komentin bahwa KIM ini merupakan aspek penting sebagai perpanjangan tangan informasi dari pemerintah daerah ke masyarakat.
“Jadi kita sekarang di Kutim ini sudah punya total 3 KIM. Beberapa waktu lalu program pembentukan KIM ini memang sempat mengalami pelambatan ya dari segi sosialisasinya, proses edukasinya ke masyarakat. Nah, tahun ini InsyaAllah kita punya target pembentukan 10 KIM baru di Kutim,” jelasnya selepas melalui tahapan kegiatan secara terpisah, Jumat (9/6) 2023
Icha panggilan akrabnya juga menyambut baik, peran mitra pemerintah yaitu USAID SEGAR dan KALFOR dalam hal membantu percepatan pembentukan KIM yang akan dilaksanakan tahun 2023 ini,
“Alhamdulillah ya, kita dapat bersinergi dengan mitra pembangunan pemerintah daerah ini, itu ada USAID SEGAR yang kemaren kita sudah membahas tentang SP4N LAPOR. Untuk pengembangan SOP nya, dan hari ini USAID SEGAR juga turut mendukung terkait pembentukan KIM ini. Ada juga KALFOR yang hari ini bergabung mensupport KIM ini,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Bappeda Idham Cholid ditemui usai acara mengatakan bahwa nantinya SP4N LAPOR dan KIM akan menjadi sinergi baik sebagai perpanjangan informasi pemerintah serta pengaduan yang ada pada desa-desa tempat KIM itu berada.
“Kegiatan selama dua hari ini kita membicarakan tentang SP4N LAPOR yang dimana mekanisme pengaduan masyarakat itu terfasilitasi oleh pemerintah sehingga apa terjadi dimasyarakat itu akan diketahui oleh semua stakeholder yang ada sehingga tindak lanjut bisa cepat sehingga kanal-kanal aspirasi masyarakat itu bisa tersalurkan sehinga nanti tidak ada terjadi konfil-konflik sosial karena semua nanti akan tertangani secara cepat dan terintegrasi,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa KIM yang berada di desa diharapkan nanti mampu menginformasikan potensi-potensi yang ada pada daerahnya.
“Untuk hari ini adalah masalah KIM, jadi ini kurang lebih sama dengan SP4N LAPOR. Tetapi KIM ini ada keterlibatan oleh desa tapi nanti yang dititikberatkan adalah bagaimana di desa-desa itu adalah desa informatif,” terangnya.
Artinya desa tersebut dapat menginformasikan apa potensi yang ada pada desa. Sehingga bisa diketaui orang banyak, jika sudah diketahui maka orang lain akan ikut berperan serta untuk memajukan desa tersebut.
“Nanti itu akan disinergikan antara KIM dengan SP4N LAPOR. Kan Bappeda itu fungsinya dalah koordinasi, maka dari itu karena KIM ini melibatkan banyak pihak. Nanti Bappeda akan membantu bagaimana mengkoordinasikan semua pihak terkait, sehingga satu arah dalam membuat suatu program,” ujarnya.
Dikatakan pihalnya, akan mendukung dalam sistem perencanaan, sehingga nanti jika itu masuk dan berjalan diharapkan dalam tim penganggaran pada tim TAPD.
“Aan kita support, bahwa itu penting karena nanti apa yang dibutuhkan masyarakat sudah tergambar, akan meyakinkan kami bahwa itu perlu untuk dilakukan pengganggaran,” tutup Idham. (adv/Diskominfo Staper Kutim)