Pemkot Rapat Cari Solusi Masalah Banjir di GPA

  • Bagikan

BALIKPAPAN – Permasalahan banjir yang dialami warga RT 52 Perumahan Griya Asri (GPA) Balikpapan Selatan masih menjadi perbincangan. Lantaran air tersebut semakin tinggi dan bertambahnya rumah warga terdampak.

Untuk mencari solusi dalam menangani masalah ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melakukan rapat koordinasi dengan beberapa pihak terkait, di ruang rapat pemerintah, Rabu (26/7/2023).

Usai rapat, Asisten I Zulkifli menjelaskan, masalah banjir di RT 52 ini sudah dibahas dan dikoordinasikan perihal penanganannya seperti apa.

“Saat ini kami akan menyusun surat pemberitahuan penanganannya seperti apa, terutama kawasan Daun Village,” ucapnya kepada awak media.

Sementara untuk di kawasan GPA, dinas terkait akan melakukan audit langsung perihal persoalannya apa. Dan melakukan evaluasi terkait dengan kawasan itu, apa saja yang perlu dilakukan pembenahan.

“Dan ketidak hadiran pihak daun village tidak ada masalah, karena Pemda bisa bersikap,” jelasnya.

Terkait dengan hasil rapat, Perwakilan Warga GPA RT 52, Heri mengatakan, bahwa Assisten I berjanji akan memberi sanksi kepada daun village karena izinnya saat ini belum sempurna. Bahkan dalam waktu 2-3 hari ini, mereka akan berkoordinasi dengan daun village dan akan membuka saluran drainase.

“Begitupun dengan pihak GPA yang akan menyediakan pompa air untuk menanggulangi genangan air,” paparnya.

Untuk diketahui, 14 rumah warga terendam banjir dalam 1 bulan terakhir. Musibah tersebut diketahui lantaran intensitas curah hujan secara terus melanda kota minyak, ditambah dengan persoalan yang menjadi perhatian serius oleh Wali Kota Balikpapan beserta DPRD Balikpapan lantaran penyebab utama banjir tersebut diketahui akibat pengupasan lahan tak berizin oleh salah satu pengembang perumahan yang berdampingan dengan perumahan GPA.

Sementara itu, puluhan warga yang menjadi korban banjir tersebut mengaku sangat dirugikan akibat proyek pengupasan lahan yang sementara ini telah dihentikan.

“Kami ini mau tinggal dimana, terpaksa numpang sana-sini di rumah tetangga. Saat banjir juga saya bersama anak-anak terpaksa mengangkut barang biar gak terendam banjir. Sekarang sudah 28 hari rumah kami terendam tapi tidak ada tindakan dari pihak pengembang. Kondisi juga sempat jatuh sakit. Ini pun baru saja keluar perawatan dari rumah sakit,” ungkap Noorsiah warga RT.52 GPA, Balikpapan Selatan.

Tak hanya itu kondisi warga sekitar, akibat dampak banjir tersebut kini mulai mengalami gangguan kesehatan serta bangunan rumah terendam banjir juga mengalami keretakan.

“Dinding rumah sudah retak sana-sini termasuk lantainya. Karena airnya juga masuk dari bawah tanah. Mau sampai kapan kami menderita seperti ini,” pungkas Noorsiah.

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *