Biang Kemacetan Dishub Imbau Kurangi Halte Bus Perusahaan

  • Bagikan

CNBTV.CO, KUTIM – Kemacetan di poros perkotaan Sangatta, Kabupaten Kutai Timur di antarnya disebabkan pemberhentian bus perusahaan yang naik dan turunkan karyawan.

Dalam upaya mengurai kemacetan tersebut, Dinas Perhubungan (Dishub) Kutai Timur bersama PT KPC telah melakukan survey di lapangan untuk mencari solusi.

Hasilnya, beberapa tempat pemberhentian bus karyawan yang jaraknya masih berdekatan akhirnya dikurangi oleh Dishub Kutim dan disetujui oleh PT KPC

“Sudah beberapa kali rapat, sampai saat ini sebenarnya memberikan solusi berupa penyiapan halte-halte karyawan, dan ada pengurangan halte, tadinya 27 titik menjadi 20 titik,” ungkap Kepala Dishub Kutim, Joko Suripto didampingi Kasi Lalu Lintas, Zulkarnain, Kamis (16/11/2023).

Lebih jauh, kata dia, pengurangan tempat pemberhentian bus karyawan dilakukan di sepanjang jalan dari PT KPC hingga wilayah Sangatta lama. Di jalur tersebut awalnya ada 27 titik pemberhentian dan saat ini dikurangi menjadi 20 titik.

Pun sebaliknya, jalur dari Sangatta lama menuju PT KPC juga dikurangi, yang awalnya ada 25 titik pemberhentian saat ini menjadi 20 titik.

Adapun pengurangan tersebut dilakukan pada titik pemberhentian bus yang dinilai saling berdekatan.

Namun, pemberlakuan halte bus yang baru ini belum diketahui oleh seluruh sopir bus karyawan, sehingga Dishub Kutim telah meminta kepada PT KPC untuk memberikan rambu-rambu halte bus.

Namun, pemberlakuan halte bus yang baru ini belum diketahui oleh seluruh sopir bus karyawan, sehingga Dishub Kutim telah meminta kepada PT KPC untuk memberikan rambu-rambu halte bus.

Sebenarnya, sebelum pengurangan halte bus terdapat wacana pengalihan jalur bus karyawan agar melewati jalan ringroad baru.

“Tapi kan karyawan perusahaan ini masyarakat Sangatta juga domisilinya di wilayah kota, sehingga kalau lewat ringroad akan kejauhan,” jelasnya.

Tak hanya itu, wacana penggantian bus karyawan yang besar menjadi kecil pun juga pernah didiskusikan.

Akan tetapi, wacana tersebut justru akan menambah kepadatan lalu lintas di Sangatta sebab akan lebih banyak lagi bus kecil yang diperlukan ketimbang bus besar.

“Justru bus kecil tingkat antreannya tinggi karena unitnya tambah banyak kan, makanya tetap menggunakan bus-bus besar,” tutupnya. (adv/diskominfo staper kutim)

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *