CNBTV.CO, KUTIM – Beberapa waktu lalu Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutim yang bekerja sama dengan DPRD Kutim. Pelatihan berlangsung di Gedung BPU Kantor Camat Sangatta Utara dan ditutup langsung oleh Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim)
Dilain waktu, jurnalis mewawancarai langsung Plt Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Sulastin yang menyampaikan rasa syukur atas suksesnya pelatihan peningkatan keterampilan diri dapat berjalan lancar.Adapun materi yang diberikan sebenarnya bukan hanya menjahit, namun cara penggunaan alat menjahit dan memanfaatkan kemampuan menjahit dengan mesin jahit.
“Untuk kepentingan keluarga dan bisa menjadi nilai tambah ekonomi keluarga,” ujarnya.
Intinya, sambung Sulastin, ke depan para peserta ini dapat meningkatkan kapasitas dirinya dengan terus berinovasi serta berkreasi untuk keluarga dan Kutim. Selain menjahit pelatihan itu dikemas dengan kegiatan fashion show, untuk meningkatkan kepercayaan diri para peserta. Sekaligus memperagakan hasil karya jahitan para peserta selama tiga hari dilatih oleh narasumber yang berkompeten.
“Pelatihan ini jadi agenda rutin di tahun berikutnya, juga bertambah dengan pelatihan make up dan potong rambut,” jelasnya.
Terakhir, ia menambahkan pelatihan saat ini hanya bisa merangkul lima kecamatan. Dengan 50 peserta namun yang hadir hanya 46 peserta saja, tetapi di tahun berikutnya bakal diupayakan kecamatan lainnya. Supaya bisa mencakup seluruh kecamatan di Kutim untuk meningkatkan sumber daya manusia.
Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Kutim Asti Mazar yang menutup pelatihan tersebut mengutarakan kegiatan ini adalah aspirasi dari semua perempuan yang ada di Kutim, khususnya dapilnya. Saat ia reses beberapa waktu lalu banyak kaum perempuan yang meminta untuk diagendakan pelatihan-pelatihan perempuan mandiri.
“Allhamdulilah hari ini pelatihan keterampilan khusus telah terealisasi. Insyaallah masih banyak pelatihan-pelatihan yang bakal digelar lainnya. Tetapi secara bertahap sampai dengan 2023 mendatang pun sudah saya anggarkan,” jelas Asti di hadapan Sekretaris Camat Sangatta Selatan Jumran Aini, Ketua Forum Puspa Ririn, peserta dari lima kecamatan yakni Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Teluk Pandan, Rantau Pulung dan Bengalon dan undangan lainnya.
Tentunya, lanjut Asti berharap perempuan-perempuan di Kutim dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan lainnya dengan fasilitas yang mereka miliki. Kemudian diharapkan mereka usai pelatihan dapat terus menerapkan ilmu yang didapat dengan menghasilkan karya yang bermanfaat bagi keluarga dan orang lain.
“Terutama bisa membangkitkan kaum perempuan setelah pandemi COVID-19 ini berakhir. Bangkit ekonomi keluarga, bangkit perekonomian daerah kita,” tutupnya.(adv/diskominfo staper kutim)