CNBTV.CO.ID – Balikpapan – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan telah melakukan koordinasi dengan Kementerian PUPR dalam hal ini Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kaltim di Balai Kota Balikpapan.
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengatakan, ada tiga poin penting yang dibahas dalam pertemuan ini, pertama terkait dengan penyerahan aset dari Balai kepada Pemkot Balikpapan.
Kedua permasalahan bahan baku air, karena sesuai instruksi kementerian, Balikpapan akan diberikan bahan baku air sekitar 500 liter/detik. Ini merupakan langkah awal untuk menanggulangi masalah krisis air di Balikpapan.
“Tadinya permintaan kami 1.000 liter/detik, tetapi disetujui 500 liter/detik, nah itu sudah alhamdulilah,” ucap Rahmad kepada awak media, Rabu (4/9/2024).
Dan yang ketiga adalah rencana bantuan Balai untuk membangunkan bak sampah di pemukiman warga.
“Saya pikir baiklah, karena pesan bapak presiden seiring dengan pembangunan IKN, Balikpapan nggak boleh ditinggal,” jelasnya.
Kenapa demikian, karena seiring dengan pembangunan IKN, Balikpapan akan menjadi penompang dan sentral untuk kesuksesan IKN
Tempat terpisah, Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Kaltim, Indra Saputra menambahkan, koordinasi ini untuk membahas beberapa program dan strategi jangka pendek.
“Pertama terkait serah terima aset yang dibangun Balai Pemukiman ke Pemkot Balikpapan untuk kedepannya bisa dikelola, dipelihara dan bermanfaat bagi masyarakat,” tambah Indra.
Kemudian kedua terkait pemenuhan kebutuhan air minum di Balikpapan. Dimana Balai memiliki konsep jangka pendek dan menengah, mengingat kesulitan air minum di Balikpapan dikarenakan keterbatasan air baku.
“Ada beberapa alternatif air baku dari Bendungan Semoi, meski sebagian melayani IKN, tetapi sebagian kecil juga bisa berkontribusi terhadap pelayanan air minum di Balikpapan,” terangnya.
Dikarenakan pembangunan instansi pengelolaan airnya belum rampung di tahun 2024, maka diharapkan tahun 2025 warga Balikpapan sudah mendapatkan air sebanyak 500 liter/detik.
Lalu yang ketiga, Balai juga memiliki penanganan di sektor persampahan, yang mana dari TPA Manggar menjadi contoh untuk Kabupaten/Kota di Indonesia.
“Untuk pelayanan di Balikpapan, saya rasa sudah sangat cukup baik, karena sudah beberapa kali menerima Adipura,” imbuhnya.