CNBTV.CO.ID – Balikpapan – Beberapa waktu lalu Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyoroti beberapa hal terkait dengan operasional Bus Balikpapan City Trans (BCT), salah satunya mengenai halte hingga kendaraan pengumpan (feeder).
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Balikpapan, Adwar Skenda Putra menerangkan, untuk penambahan halte BCT merupakan kewenangan Pemerintah kota (Pemkot) melalui Dishub Balikpapan.
“Hasil evaluasinya, mereka minta ada halte yang lebih dikhususkan untuk BCT,” ucap Edo sapaan akrabnya kepada media, Senin (7/10/2024).
Dikatakan, bahwa belum semua halte atau pemberhentian bus dilengkapi tanda khusus berupa karpet merah. Tetapi hanya ada tanda plang bus berhenti.
Bahkan Dishub Balikpapan berencana akan menambah 10 halte tahun 2024 ini. Tiga halte di antaranya adalah bantuan dari BRI, yang terletak di sepanjang Koridor A, yakni Pelabuhan Semayang – Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan.
Sedangkan terkait dengan angkutan feeder, Dishub Balikpapan menyebut akan segera melakukan uji coba akhir tahun 2024 nanti. Dan saat ini masih dalam tahap sosialisasi.
“Khusus halte BCT, Dishub berencana membuat halte percontohan di beberapa titik wilayah Kota Balikpapan,” imbuhnya.
Lanjutnya, halte percontohan ini disiapkan guna mendorong kenyamanan penumpang yang menggunakan sarana angkutan umum massal (SAUM) khususnya BCT.
“Dari hasil survei dilapangan, pihaknya membutuhkan kurang lebih sekitar 142 halte. Terbanyak berada di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Balikpapan Kota,” akunya.
Selain itu, Pemkot juga akan menyediakan halte secara mandiri dan modern. Di antaranya mandiri lantaran daya penerangnya menggunakan solar sel.
Sementara modern, yakni kebutuhan titik halte juga akan dilengkapi tempat charger hp.
“Kemudian nanti ada panel LCD yang akan tracking keberadaan bus. Jadi aplikasinya berupa layar gitu, sehingga orang bisa memantau bus,” terangnya.
Saat ini, kata dia, Dishub tengah mengevaluasi titik-titik lokasi yang memungkinkan untuk mendirikan halte.
“Karena memang mendirikan halte ini tidak mudah, ada bagian lokasi memiliki stasiun tertentu. Sehingga memang beberapa bus stop kita lakukan evaluasi untuk titik berhentinya,” pungkasnya.