CNBTV.CO.ID – BALIKPAPAN – H Sabaruddin Panrecalle, Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Fraksi Gerindra laksanakan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang) dengan Tema Sosialisasi Empat Konsensus Kebangsaan, yang digelar di halaman Paud SPS Melati 10, Jalan Handil Sulawesi RT 20 Kelurahan Teritip, Balikpapan Timur, pada Jumat (15/11/2024).
Dalam Sosialisasi tersebut hadir narasumber Reza Permadi, anggota DPRD Balikpapan, tokoh masyarakat dan para undangan masyarakat dengan antusias.
Dalam sambutan Anggota DPRD Kaltim, Sabaruddin Panrecalle mengatakan, Hari ini pihaknya bersilaturahmi dengan dirangkai dengan Sosbang DPRD Provinsi Kaltim ke-1, dengan tema Sosialisasi Empat Konsensus Kebangsaan, yaitu pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dan bhineka tunggal ika.
“Hari ini mungkin Bapak, Ibu dan saudara-saudara telah memahami tentang kebangsaan, dasar Republik Indonesia. Kita memahami tentang aturan, juga undang-undang dan mengenal pancasila,” kata Sabaruddin.
“Kita pernah mendengar, saya Indonesia saya pancasila. Kata dasar Republik Indonesia adalah pancasila,” ujar politisi fraksi Gerindra ini.
Sabaruddin juga menjelaskan, kalau umat Islam dasarnya adalah Al-Qur’an dan Hadits oleh karenanya memahami tentang undang-undang, memahami tentang pancasilais inilah makna yang sesungguhnya yang diaplikasikan dalam Al-Qur’an dan Hadits.
“Semuanya ada, yakni ketuhanan yang maha esa. Sadar maupun tidak sadar bahwa kita sudah memahami dan sudah mendalami tentang pancasila, sebelum kita lahir orang tua kita membacakan pancasila di perut Ibu kita, pancasila dalam artian ketuhanan yang maha esa dan inilah sesungguhnya kita mengaplikasikan tentang amanah pancasila,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan, untuk mendalami tentang sosbang tersebut, yaitu membahas 4 pilar bangsa Indonesia yang meliputi pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka tunggal ika.
Sementara itu, Narasumber M Reza Permadi mengatakan, Indonesia ini adalah sebuah bangsa. Jadi bangsa yang besar diseluruh dunia itu pasti punya cita-cita dan punya dasar-dasar negara.
“Nah, kalau rakyatnya dalam bangsa itu tidak mempunyai cita-cita dan tidak mempunyai dasar-dasar negara, biasanya mudah runtuh. Misalnya ada beberapa negara yang bersatu seperti negara Uni Soviet (Rusia) itu banyak negara-negara jadi satu, tapi tidak punya dasar-dasar negara yang kuat dan pada akhirnya bubar,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan, Indonesia terdiri dari 17 ribu pulau, ada sekitar 750 bahasa tapi. Indonesia tetap satu. “Negara-negara di luar negeri bingung, kenapa, karena kita punya banyak bahasa tapi masih bisa tetap bersatu. Di negara Afganistan itu hanya ada lima bahasa (lima suku), tapi mereka masih terus perang terus-menerus sampai saat ini,” ucapnya.
Oleh karena itu, dasar negara Indonesia sudah dipelajari sejak di jenjang SD, SMP, SMA sampai dengan perguruan tinggi. “Kita pasti hafal pancasila, tapi kita tidak hafal undang-undang dasar. Pancasila itu harus di hafal dan diamalkan, jadi tidak harus di hafal,” katanya.
Selama kegiatan berlangsung antusias peserta tampak terlihat. Peserta berkesempatan diberikan kuis pertanyaan tentang sosper oleh anggota DPRD Kaltim Sabaruddin Panrecalle, yakni tentang pancasila, NKRI, UUD 1945 dan bhineka tunggal ika. (*)