CNBTV.CO.ID – BALIKPAPAN – Upaya memperkuat ketahanan pangan di Kota Balikpapan terus digalakkan. Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar Komisi II DPRD Balikpapan bersama sejumlah mitra kerja, termasuk Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3), muncul satu usulan menarik: pengembangan kelapa hibrida di lahan seluas dua hektare di Balikpapan Utara.
Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah, menyebut RDP yang digelar Selasa (1/7/2025) itu bertujuan mengevaluasi pelaksanaan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2025 sekaligus menjaring masukan untuk penyusunan RKPD 2026.
“Selama dua hari ini, kami memang fokus mengevaluasi prognosis 2025 dan mulai menampung usulan program untuk tahun berikutnya,” kata Fauzi kepada media usai pertemuan.
Salah satu poin penting yang disoroti Komisi II adalah potensi pengembangan kelapa hibrida, tanaman dengan nilai ekonomi tinggi yang dinilai cocok untuk wilayah Balikpapan Utara. Lahan yang disiapkan juga akan difungsikan sebagai kawasan pembibitan ikan, menandai pendekatan terpadu antara pertanian dan perikanan.
“Selama ini DKP3 fokus pada sektor perikanan dan pembibitan. Kami mendorong agar pengembangan kelapa hibrida juga masuk dalam perencanaan, sebagai langkah strategis memperkuat ketahanan pangan daerah,” jelas Fauzi.
Meski masih berstatus usulan, Fauzi berharap program ini dapat diakomodasi dalam RKPD 2026. Selain penanaman kelapa, pihaknya juga mengajukan pembibitan ikan air tawar, mengingat kesiapan untuk budidaya ikan payau saat ini masih belum optimal.
Ke depan, pengembangan kelapa hibrida ini akan melibatkan kelompok tani lokal, sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat sekaligus mendorong ekonomi berbasis potensi daerah.
“Kalau program ini berjalan baik, kita berharap kelapa hibrida bisa jadi produk unggulan dari Balikpapan Utara. Dampaknya bisa sangat luas, bukan hanya untuk ekonomi warga, tapi juga untuk ketahanan pangan kota secara keseluruhan,” tutup Fauzi. (*)
