CNBTV.CO.ID – BALIKPAPAN – Bantuan keuangan (bankeu) dari Pemprov Kalimantan Timur terus menjadi salah satu pendorong utama pembangunan di kabupaten/kota. Bankeu ini menyasar sektor strategis seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Pada Rabu (6/8), Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kaltim melakukan kunjungan kerja ke Balikpapan untuk mengevaluasi pelaksanaan bantuan keuangan tahun anggaran 2024, sekaligus memantau progres realisasi bankeu 2025 dan menyerap usulan untuk 2026.
“Kami ingin tahu, dari bantuan yang sudah digelontorkan, sejauh mana manfaatnya dirasakan warga. Apakah sudah menjangkau seluruh kelurahan dan kecamatan? Masih ada titik-titik gelap di Balikpapan Timur dan Utara yang belum terlayani PJU (penerangan jalan umum),” ujar Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sabaruddin Panrecalle.
Tahun 2024, Balikpapan mendapat alokasi bankeu sebesar Rp188 miliar dari total Rp1,8 triliun yang disalurkan ke 10 kabupaten/kota di Kaltim. Namun, Sabaruddin menekankan pentingnya evaluasi manfaatnya di lapangan.
“Kalau diibaratkan anak minta uang jajan, kita pasti tanya dulu: mau dipakai buat apa? Jangan sampai uang bantuan malah tidak berdampak. Harus fokus, misalnya ke pembelian buku, Al-Qur’an, atau fasilitas pendidikan dan kesehatan,” tegasnya.
Ia juga menyinggung pentingnya transparansi dan kontrol. “Breakdown anggaran sudah ada, tinggal pengawasan. Tapi tidak bisa hanya dari provinsi. DPRD kota, media, dan masyarakat harus ikut mengawal,” tambahnya.
Namun, Sabaruddin mengkritisi ketiadaan alokasi bankeu dalam anggaran perubahan tahun ini. “Ini yang sedang kami perjuangkan. Jangan sampai bantuan keuangan di APBD Perubahan dihapuskan, karena bertentangan dengan semangat konstitusi. Tidak ada regulasi yang melarang bankeu di anggaran perubahan,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa hal ini bukan kali pertama terjadi. “Tahun-tahun sebelumnya juga begitu. Tapi harusnya tetap ada, karena kebutuhan di daerah terus berjalan.”
Sebagai informasi, pada 2024, total bankeu yang digelontorkan Pemprov Kaltim mencapai Rp1,8 triliun, terdiri dari bantuan non-spesifik Rp1,68 triliun dan spesifik Rp117,5 miliar. Sementara untuk tahun 2025, anggaran bankeu ditingkatkan menjadi Rp2,05 triliun, dengan komposisi Rp1,98 triliun non-spesifik dan Rp71,9 miliar spesifik. (*)