CNBTV.CO.ID – BALIKPAPAN – Anggota Komisi II DPRD Balikpapan, Suwanto, menggelar agenda reses masa sidang III tahun 2024/2025 di halaman Kantor Kelurahan Karang Rejo, Kecamatan Balikpapan Tengah, pada Jumat (29/8/2025).
Dalam kegiatan penyerapan aspirasi ini, hadir Camat Balikpapan Tengah Agung Budi Wibowo, Lurah Karang Rejo Budi, perwakilan BPBD Fajar, Dinas PU Ari, serta DKUMKMP. Reses diikuti ratusan warga dari RT 4 dan RT 22 yang antusias menyampaikan berbagai keluhan, mulai dari banjir, longsor, hingga kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang dinilai memberatkan.
Salah satu warga RT 20, Adnan, menyoroti kondisi jalan rusak di depan kantor Telkom yang dinilai membahayakan pengguna jalan. Ia bahkan menyebut sudah ada korban jiwa akibat buruknya infrastruktur tersebut.
“Sudah lima sampai enam tahun kondisi jalan seperti itu, tapi tidak ada perhatian. Ada yang meninggal karena jatuh dan membentur tiang listrik,” kata Adnan.
Selain itu, Adnan juga menyinggung soal longsor yang terjadi di wilayahnya. Warga terpaksa melakukan penanganan darurat secara gotong royong karena belum ada tindak lanjut dari pemerintah, meski laporan sudah disampaikan hingga ke kecamatan.
Menanggapi hal tersebut, Suwanto meminta agar instansi terkait, terutama BPBD dan Dinas PU, lebih sigap menangani laporan warga. Ia menyebut, lambatnya penanganan justru memperburuk kondisi dan bisa menimbulkan korban jiwa.
“Masyarakat ingin respons cepat. Masalah banjir dan longsor ini sudah terjadi sejak lama, terutama di Jalan Pangeran Antasari,” ujarnya.
Politisi PDIP itu juga menyoroti belum adanya progres dari instansi teknis, yang kerap hanya berhenti di forum rapat tanpa realisasi di lapangan.
“Tadi aspirasi paling banyak memang soal kebencanaan. Kalau UMKM, malah tidak ada yang menyinggung,” katanya.
Soal keluhan kenaikan PBB, Suwanto menyebut pihaknya akan mengagendakan rapat dengar pendapat (RDP) bersama BPDRD pekan depan. Ia juga menyinggung adanya kesalahan administrasi dalam pendataan nilai pajak, yang menyebabkan gejolak di masyarakat.
“Kesalahan input data ini harus dibenahi, jangan sampai terulang. Apalagi penilaian dilakukan pihak lain, seperti BPN, tapi dampaknya ke masyarakat,” tegasnya.
Perwakilan Dinas PU Balikpapan, Ari, mengaku pihaknya akan menindaklanjuti keluhan warga, terutama terkait banjir dan kerusakan infrastruktur. Ia menyatakan akan segera melaporkan ke pimpinan dan menurunkan tim teknis untuk survei lokasi.
“Laporan kami tampung dan segera kami tindak lanjuti. Kami jadwalkan survei teknis dalam waktu dekat,” ucapnya.
Sementara itu, BPBD melalui Fajar menyampaikan permohonan maaf atas lambatnya penanganan longsor di Karang Rejo. Ia menjelaskan, saat ini pihaknya tengah menangani sekitar 40 titik longsor di Balikpapan.
“Kami akan bantu material. Nanti silakan dikerjakan secara gotong royong oleh warga,” tutupnya. (*)