CNBTV.CO.ID – BALIKPAPAN – Dugaan keterlibatan seorang pelajar SMA di Balikpapan dalam aktivitas radikalisme serta kemampuan merakit bom secara otodidak mengundang keprihatinan berbagai pihak, termasuk dari DPRD Kota Balikpapan. Insiden ini membuka mata bahwa ruang digital tak sepenuhnya aman, khususnya bagi generasi muda.
Anggota Komisi I DPRD Balikpapan, Muhammad Najib, menilai peristiwa ini menjadi peringatan serius. Ia menekankan bahwa kemajuan teknologi dan internet harus diimbangi dengan literasi digital yang kuat, terutama bagi pelajar.
“Internet bisa jadi sarana belajar, tapi juga bisa jadi jalur masuk paham berbahaya. Kalau mental dan pemahaman anak belum siap, mereka bisa terpengaruh dengan mudah oleh konten radikal,” ucap Najib saat dihuhungi awak media, Kamis (16/10/2025).
Ia meminta Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Balikpapan dan dinas terkait di provinsi untuk lebih aktif dalam pengawasan dunia digital, termasuk dengan meningkatkan patroli siber dan kolaborasi lintas sektor seperti kepolisian dan tim siber.
“Kami juga mengingatkan pentingnya keterlibatan orang tua dan guru dalam mengawasi aktivitas anak-anak, baik secara daring maupun dalam kehidupan sehari-hari,” tegasnya.
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud sebelumnya juga menyampaikan kekhawatiran yang sama dalam peringatan Hari Aksara Indonesia. Ia menyebut media sosial sebagai saluran utama penyebaran ideologi ekstrem dan meminta semua pihak lebih waspada.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan, Irfan Taufik, membenarkan adanya kasus ini. Ia mengatakan siswa tersebut kini dalam penanganan pihak berwenang dan identitas sekolah dirahasiakan untuk menjaga privasi.
“Kejadian ini jadi pelajaran penting bagi semua pihak untuk memperkuat edukasi digital dan pengawasan terhadap anak-anak kita,” paparnya.