Potensi UMKM Kuliner Balikpapan Dinilai Tinggi, DPRD Dorong Wisata Tematik Jadi Pendongkrak Ekonomi

  • Bagikan

CNBTV.CO.ID – BALIKPAPAN — Sektor kuliner di Balikpapan dinilai sebagai salah satu peluang usaha paling menjanjikan saat ini. Selain membutuhkan modal yang relatif kecil, perkembangan teknologi digital juga semakin mempermudah para pelaku usaha dalam memasarkan produk mereka. Hal ini disampaikan oleh Anggota Komisi II DPRD Balikpapan, Swardy Tandiring, yang mendorong agar Pemerintah Kota (Pemkot) lebih serius mengembangkan sektor ini, termasuk melalui konsep wisata tematik.

“Bisnis kuliner masih menjadi primadona. Modalnya tidak besar, dan sekarang promosi juga bisa dilakukan dengan mudah lewat media sosial. Pemerintah pun sudah memberi dukungan,” kata Swardy, saat ditemui pada Selasa (21/10/2025).

Menurutnya, dukungan pemerintah selama ini lebih banyak berbentuk pelatihan dan pendampingan, bukan dalam bentuk bantuan uang tunai. Pola ini sejalan dengan amanat PP Nomor 7 tentang Pemberdayaan UMKM, yang mengedepankan penguatan kapasitas usaha.

“Selama ini bentuk bantuannya berupa pelatihan, pendampingan, dan cara memasarkan produk. Itu yang terus dilakukan,” ujar politisi fraksi Nasdem ini.

Meski begitu, ia mengakui masih ada tantangan dalam mengangkat daya saing produk lokal. Ia mencontohkan kota-kota lain seperti Yogyakarta yang dikenal memiliki identitas kuliner khas. Swardi menyayangkan Balikpapan belum memiliki kekuatan serupa yang bisa menjadi daya tarik tersendiri.

“Balikpapan punya banyak potensi, khususnya di bidang kuliner. Tapi kita masih butuh pendampingan lanjutan agar UMKM di sini punya ciri khas sendiri, seperti kota-kota lain yang sudah lebih dulu menonjolkan identitasnya,” jelasnya.

Salah satu peluang yang menurutnya bisa dimanfaatkan adalah momentum pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang jaraknya tidak jauh dari Balikpapan. Namun ia menilai, karakter kunjungan ke Balikpapan lebih banyak berkaitan dengan pekerjaan dibandingkan wisata. Untuk itu, Swardy menekankan perlunya pengembangan wisata tematik sebagai strategi jangka panjang mendongkrak ekonomi lokal.

“Komisi II saat ini sedang membahas rencana pengembangan wisata tematik. Kami berharap ini bisa menjadi pemicu tumbuhnya UMKM lokal, terutama di sektor kuliner,” ucapnya.

Namun demikian, ia menggarisbawahi fenomena bahwa banyak usaha kuliner di kota ini justru dikelola oleh pendatang. Sementara warga lokal, menurutnya, masih cenderung menjadi pekerja dibanding pelaku usaha.

“Banyak tempat kuliner dipegang orang luar. Warga lokal kebanyakan hanya kerja di sana. Padahal, sekarang usaha bisa dimulai dari rumah asal tahu cara promosi,” imbuhnya.

Ia pun mendorong agar masyarakat Balikpapan lebih berani memulai usaha sendiri, sembari memanfaatkan berbagai platform digital yang ada. Menurutnya, dengan strategi pemasaran yang tepat, usaha kuliner lokal bisa bersaing dan berkembang tanpa harus bergantung pada lokasi strategis.

“Sekarang tidak perlu punya toko di pinggir jalan. Kalau rajin posting di media sosial, produk bisa dikenal luas. Yang penting pelaku UMKM kita mau belajar dan memanfaatkan peluang ini,” pungkasnya. (*)

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *