CNBTV.CO.ID – BALIKPAPAN – DPRD Kota Balikpapan tengah mendorong percepatan penataan kabel bawah tanah demi mendukung konsep smart city dan mempercantik wajah kota. Upaya ini dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) selama dua hari, 6–7 Oktober 2025, di Hotel Grand Senyiur.
Kegiatan ini menjadi bagian dari penyusunan kajian dan naskah akademik untuk Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) inisiatif DPRD tentang penataan kabel bawah tanah.
FGD melibatkan empat komisi DPRD yang berdiskusi bersama mitra kerjanya di ruang terpisah. Topik utama yang diangkat: penataan kabel udara yang dinilai mengganggu estetika kota.
Kota Bersih, Kabel Harus Rapi
Balikpapan selama ini dikenal sebagai salah satu kota terbersih di Indonesia. Namun keberadaan tiang-tiang kabel listrik dan internet masih menjadi catatan dalam aspek keindahan tata kota.
“Penataan kabel bawah tanah ini sejalan dengan visi misi Wali Kota, yaitu menuju smart city. Kalau smart city, ya harus rapi dari semua sisi, termasuk penataan kabel,” ujar Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, H Yusri, kepada wartawan, pada Senin (6/10/2025).
Ia menambahkan, DPRD berharap perda terkait kabel bawah tanah bisa rampung pada 2027, setelah kajian selesai di 2026.
Jalan MT Haryono dan Jenderal Sudirman Jadi Contoh
Pemerintah kota disebut sudah menyiapkan utilitas bawah tanah di sejumlah titik, seperti di Jalan MT Haryono dan Jalan Jenderal Sudirman.
“Di MT Haryono sudah disiapkan infrastrukturnya, tinggal bagaimana PLN, Telkom, dan penyedia layanan internet yang tergabung dalam Asosiasi Jasa Internet (AJI) bisa menindaklanjuti,” terang anggota Komisi III, H Yusri.
Namun, Yusri menyebut ada tantangan anggaran. Pemangkasan APBD sekitar Rp1,2 triliun tahun depan bisa berdampak pada kelanjutan proyek.
“Kami sih tetap berharap ini bisa dijalankan. Estetika kota taruhannya. Lihat saja Singapura, rapi karena kabelnya semua bawah tanah. Masa kita, yang sudah jadi beranda IKN, kalah bersih?” tegasnya.
Menuju Kota Modern
Menurut DPRD, penataan kabel ini bukan hanya soal teknis, tapi juga soal citra kota ke depan.
“Kalau kabelnya masih semrawut, bagaimana orang mau bilang kota ini bagus? Kita ini wajah IKN lho,” tutup Yusri. (*)