CNBTV.CO.ID – BALIKPAPAN — Komisi II DPRD Kota Balikpapan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Perdagangan dan Dinas Pariwisata terkait evaluasi serapan anggaran tahun 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari fungsi pengawasan DPRD untuk memastikan pelaksanaan program di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berjalan sesuai target.
Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah, mengatakan, fokus pembahasan tertuju pada pembangunan pasar, khususnya pasar Klandasan dan Pasar Inpres. “Kami sedang mengumpulkan data terkait progres pembangunan pasar tersebut. Memang sudah berjalan, namun serapan anggarannya belum maksimal,” ujarnya di ruang kerja DPRD, Senin (13/10/2025).
Fauzi menambahkan, DPRD berencana melakukan kunjungan lapangan guna memverifikasi data dan kondisi riil di lokasi. “Seringkali data yang ada tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Besok kami akan turun langsung untuk menilai kebutuhan dan memberikan penekanan yang diperlukan,” ungkapnya.
Terkait pasar Pandansari, khususnya Blok D dan Blok C yang diperuntukkan sebagai area kuliner, progres pembangunan dilaporkan baru mencapai sekitar 55 persen. Fauzi menegaskan, pihaknya mendorong agar dalam dua bulan ke depan progres dapat mencapai 100 persen. “Jangan sampai proses pembangunan molor hingga melewati tahun anggaran dan menimbulkan masalah lain,” tegasnya.
Ketika disinggung mengenai rencana pemangkasan anggaran tahun 2026, Fauzi memastikan pembangunan pasar yang saat ini berjalan tidak akan terdampak karena sudah dianggarkan. Namun, untuk proyek pasar Kebun Sayur yang direncanakan tahun depan, kemungkinan akan ada pengaruh dari pemangkasan anggaran sekitar Rp 1,3 triliun yang diumumkan pemerintah pusat.
Selain itu, DPRD juga mengadakan pembahasan dengan Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kota Balikpapan. Fauzi menyoroti rendahnya serapan anggaran dan tidak masuknya sebagian program usulan DPRD dalam rencana kerja Disparpora.
“Salah satu isu yang kami angkat adalah terkait kebutuhan pasokan air bersih di Pantai Manggar. Ground tank yang ada saat ini hanya dua unit, sementara kebutuhan sangat tinggi. Kami mengusulkan penambahan minimal empat ground tank, namun hal itu belum masuk dalam program,” jelas Fauzi.
Dia menegaskan agar pada tahun anggaran berikutnya, program prioritas yang diusulkan DPRD juga menjadi perhatian dinas terkait. “Program prioritas jangan hanya dari dinas saja, tapi juga harus mengakomodir usulan kami,” katanya.
Terkait Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata, Fauzi menyebutkan, meski terdapat penurunan pendapatan di Pantai Manggar, tetapi masih terdapat pemasukan yang dapat diandalkan. “Kami akan rapatkan kembali urgensi dan kemungkinan kunjungan ke seluruh pasar agar bisa lebih optimal,” tutupnya. (*)