CNBTV.CO.ID – BALIKPAPAN – Sekretaris Komisi II DPRD Kota Balikpapan, Taufik Qul Rahman, kembali mengkritisi buruknya penyerapan aspirasi masyarakat dalam proses penyusunan program dan anggaran 2025. Menurutnya, hasil-hasil forum resmi seperti Rapat Dengar Pendapat (RDP), Forum Group Discussion (FGD), bahkan inspeksi mendadak (sidak), sama sekali tak terefleksikan dalam Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD).
“Seharusnya, program yang kita usulkan dari sidak, FGD, dan RDP langsung masuk ke SIPD. Nyatanya malah program mereka yang nongol. Aspirasi masyarakat yang kita bawa malah tidak tampak,” tegas Taufik usai RDP bersama Bappeda dan sejumlah OPD, pada Senin (13/10/2025).
Taufik menilai, selama ini Bappeda terlalu dominan dalam menentukan kebijakan program tanpa melibatkan masukan DPRD. Padahal, DPRD adalah perwakilan rakyat yang menyerap dan memperjuangkan suara masyarakat.
“Setiap kali program prioritas hasil usulan komisi kita bahas, selalu dipangkas oleh Bappeda. Contohnya program media untuk promosi pariwisata. Bagaimana pariwisata bisa maju tanpa promosi yang optimal? Media itu sangat penting,” keluhnya.
Selain itu, Taufik juga menyoroti hasil kunjungan lapangan bersama OPD dan wartawan yang sampai sekarang tidak diakomodasi dalam rencana pembangunan.
“Setahun ini tak ada satu pun usulan dari kunjungan lapangan yang diakomodasi. Justru program mereka yang jalan sendiri,” ujarnya kecewa.
Politisi PKB yang dikenal vokal ini mengingatkan, bila kondisi ini dibiarkan, kepercayaan masyarakat terhadap DPRD bisa makin terkikis.
“Kita turun langsung ke masyarakat, bawa aspirasi mereka. Kalau tidak direspons, masyarakat lama-lama tidak percaya lagi pada DPRD,” pungkasnya.
Taufik juga menegaskan, diperlukan pembenahan internal lembaga legislatif agar citra DPRD Balikpapan kembali positif di mata publik.
“Citra anggota dewan sudah terlanjur negatif, dianggap hanya jalan-jalan dan menghabiskan uang rakyat. Ini yang harus kita perbaiki,” tutupnya. (*)