CNBTV.CO.ID – Balikpapan – Pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat menjadi tantangan baru bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan dalam menjalankan berbagai program pembangunan. Meski begitu, DPRD Kota Balikpapan menegaskan bahwa program-program yang paling dibutuhkan masyarakat tetap harus dijalankan.
Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Yusri menyampaikan bahwa fokus utama pemerintah kota saat ini adalah memastikan program prioritas seperti penanganan banjir tetap berjalan meskipun terjadi pemotongan anggaran.
“Masalah banjir ini bukan hal baru, dan itu menyangkut hajat hidup orang banyak. Jadi, meskipun anggaran kita berkurang, program ini tidak boleh berhenti,” ujar Yusri kepada awak media, Selasa (14/10/2025).
Yusri menjelaskan bahwa anggaran Kota Balikpapan mengalami pemangkasan cukup besar, yaitu sekitar 70 persen dari total Rp1,8 triliun. Kondisi ini berdampak pada penundaan sejumlah proyek strategis, termasuk pembangunan rumah sakit di Balikpapan Timur yang kemungkinan tidak bisa dilaksanakan pada 2026.
Namun begitu, DPRD tetap mendukung langkah pemerintah yang mengalihkan anggaran ke kegiatan yang lebih mendesak dan berdampak langsung bagi masyarakat.
“Di saat seperti ini, pemerintah harus lebih jeli memilih program mana yang paling penting. Kami di DPRD ikut mengawal agar keputusan yang diambil betul-betul berdasarkan kebutuhan warga,” jelasnya.
Ia juga menekankan perlunya kerja sama antara DPRD dan Pemkot agar setiap rupiah yang dikeluarkan tepat sasaran. Menurutnya, sinergi dan perencanaan yang matang adalah kunci agar pembangunan tetap berjalan meski anggaran terbatas.
“Kami tidak bisa hanya mengandalkan besarnya anggaran. Yang lebih penting adalah efektivitas dan manfaatnya bagi masyarakat,” pungkasnya.
DPRD mengajak masyarakat mendukung program pemerintah, terutama penanganan banjir, yang masih menjadi keluhan utama warga Balikpapan hingga kini.