Kemacetan Kronis di Pelabuhan Semayang Jadi Sorotan DPRD: Perlu Aksi Nyata dan Koordinasi Lintas Instansi

  • Bagikan

CNBTV.CO.ID – Balikpapan – Pelabuhan Semayang, sebagai salah satu gerbang utama masuk ke Kota Balikpapan, dinilai belum mampu mencerminkan wajah kota yang tertib dan nyaman.

Situasi lalu lintas di sekitar area pelabuhan kerap kali semrawut, terutama ketika terjadi aktivitas bongkar muat barang dan kedatangan kapal penumpang.

Masalah ini tak luput dari perhatian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan, khususnya Komisi III yang membidangi infrastruktur dan perhubungan. Ketua Komisi III, Yusri menyebut kondisi yang terjadi saat ini sudah terlalu lama dibiarkan tanpa solusi konkret.

“Bayangkan, pelabuhan ini adalah tempat pertama yang dilihat pendatang. Tapi kenyataannya macet, sempit, tidak tertata. Ini bukan sekadar persoalan teknis di jalan, tapi soal manajemen dan koordinasi yang lemah antarinstansi,” ucap Yusri sapaan akrabnya, Selasa (21/10/2025).

Salah satu faktor penyebab kemacetan di area pelabuhan adalah proyek perbaikan drainase yang memakan sebagian badan jalan. Ditambah lagi, banyaknya kendaraan yang parkir sembarangan mempersempit ruang gerak kendaraan lainnya, membuat jalan yang seharusnya dua arah hanya bisa dilalui satu arah.

Melihat kondisi ini, Yusri mendorong adanya zona bebas parkir di jam-jam sibuk dan pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) pengaturan lalu lintas di kawasan pelabuhan, agar alur kendaraan menjadi lebih teratur.

“Dishub, Pelindo, dan Polsek Pelabuhan harus duduk bersama. Tidak bisa lagi jalan sendiri-sendiri. Harus ada sistem pengaturan yang jelas dan dijalankan tegas,” tegas politisi dari Partai Golkar.

Yusri juga menekankan bahwa meskipun Pelabuhan Semayang berada di bawah kewenangan Kementerian Perhubungan, tanggung jawab pemerintah daerah tetap penting dalam menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat.

“Kota tidak bisa lepas tangan. Warga yang terkena dampaknya langsung. Koordinasi lintas lembaga adalah kunci,” tambahnya.

Ia berharap proses pembenahan dilakukan secepatnya, terutama saat proyek drainase masih berlangsung. Dirinya mengingatkan bahwa pelabuhan bukan hanya fasilitas transportasi, tetapi juga mencerminkan kualitas tata kelola kota.

“Kalau ingin Balikpapan dikenal sebagai kota modern dan beradab, maka pelabuhannya juga harus tertib, aman, dan nyaman. Itu yang dilihat orang pertama kali saat menginjakkan kaki di sini,” pungkasnya.

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *