CNBTV.CO.ID – BALIKPAPAN — Proyek pembangunan Rumah Sakit Sayang Ibu di Kelurahan Baru Ulu, Kecamatan Balikpapan Barat, kembali menuai sorotan. Pembangunan yang dimulai sejak 2024 itu kini terhenti di tengah jalan, menyusul sejumlah kendala di lapangan, mulai dari persoalan lahan hingga protes warga yang terdampak proyek.
Anggota Komisi III DPRD Balikpapan, Baharuddin Daeng Lalla, menilai pemerintah perlu segera turun tangan agar proyek strategis tersebut tidak terus mangkrak. Ia mengungkapkan, berdasarkan laporan warga, aktivitas pembangunan di lokasi sudah berhenti dalam beberapa waktu terakhir.
“Proyek ini penting bagi masyarakat Balikpapan Barat. Tapi kami ingin tahu alasan pekerjaan berhenti, padahal anggarannya cukup besar,” ujar Daeng Lalla saat ditemui di ruang kerjanya, pada Senin (10/11/2025).
Proyek pembangunan RS Sayang Ibu diketahui menelan biaya sekitar Rp106 miliar dari APBD 2024. Namun, hingga kini, realisasi fisik baru mencapai sekitar 20 persen.
Selain keterlambatan pekerjaan, politisi Nasdem itu juga menyoroti keluhan warga sekitar. Sejumlah rumah di RT 16 dilaporkan mengalami dampak langsung dari aktivitas proyek.
“Pemerintah harus memastikan keselamatan dan kenyamanan warga tetap terjaga. Jangan sampai masyarakat dirugikan, sementara pembangunan malah terhenti,” tegasnya.
Ia menambahkan, perlu ada komunikasi yang lebih baik antara pemerintah, kontraktor, dan warga agar proses pembangunan tidak menimbulkan konflik sosial di kemudian hari.
“RS Sayang Ibu adalah program penting Pemerintah Kota Balikpapan. Karena itu, proyek ini harus dilanjutkan, tetapi tetap dengan memperhatikan kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Daeng Lalla berharap, setelah proyek rampung, pelayanan kesehatan di Balikpapan Barat dapat meningkat sehingga akses kesehatan masyarakat menjadi lebih merata di seluruh wilayah kota. (*)















