Pengembangan Pasar Klandasan Tersendat

  • Bagikan

CNBTV.CO.ID

Balikpapan – Pasar Rakyat Klandasan yang diproyeksikan akan terkoneksi dengan rencana pembangunan Coastal Road di sisi tepi laut Teluk Balikpapan, sejauh ini masih wacana. Secara umum, rencana pengembangan infrastruktur sejumlah pasar tradisional di Balikpapan, minim progres, selama 2021.

Namun Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Balikpapan Arzaedi Rahman memastikan, bahwa pengembangan Pasar Rakyat Klandasan sampai saat ini masih masuk renstra atau rencana strategis Disdag di masa depan.

“Pasar Klandasan itu akan menyesuaikan dengan (rencana) Coastal Road. Nanti ada dua sisi, satu menghadap Jalan Jenderal Soedirman dan satu lagi menghadap Coastal Road,” ujarnya, Jum’at (03/12/2021).

Menurutnya, desain pengembangan pasar tradisional Klandasan itu dirancang lebih baik dan lebih modern untuk meningkatkan daya saing UMKM.

Di mana pedagang pasar, juga bagian dari UMKM Balikpapan.

“Bicara progres, itu sudah masuk renstra kita loh ya. Sekarang tinggal melihat kemampuan keuangan (daerah) kita,” terangnya.

Ia mencotohkan, progres pembangunan infrastruktur Pasar Klandasan akan disesuaikan dengan skema penganggaran parsial per parsial. Skema penganggaran seperti itu biasa juga dikenal multi years. Seperti yang diterapkan pada beberapa program Pemkot Balikpapan yang berjalan sejak tahun ini.

Misalnya penanggulangan banjir yang difokusikan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal, program pembangunan unit sekolah baru dan program pembangunan rumah sakit yang representatif di wilayah Balikpapan Barat.

“Misalnya untuk pembangunan itu Rp 12 miliar. Nah, mungkin dalam Rp 4 miliar, apa yang bisa dibangun. Nah ini nanti sesuai kemampuan keuangan. Yang jelas di renstra sudah masuk,” jelasnya.

Adapun anggaran Disdag Balikpapan 2022, kata dia, secara umum difokuskan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui program-program meningkatkan daya saing UMKM.

“Nah bagaimana pedagang pasar (UMKM) itu bersaing kalau tempatnya saja tidak mendukung. Untuk itu kita coba berbenah,” katanya.

Selain itu, untuk meningkatkan perluasan pangsa pasar UMKM, Disdag juga disebutnya akan fokus untuk menyalurkan produk-produk UMKM Balikpapan, melalui ekspor.

Sementara itu, tujuh investor megaproyek Coastal Road yang akan dibangun di sepanjang pesisir Balikpapan, juga memastikan proyek senilai Rp 8 triliun itu akan berlanjut.

Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Setkot Balikpapan Fredy Oktavianus Nelwan menyebut ketujuh investor pemenang lelang telah menyelesaikan perpanjangan kontraknya yang ditenggat sampai 31 September lalu. Sehingga kini pembahasan progres pembangunannya bisa diteruskan.

“Iya (investornya) masih sama. Sekarang kita menyesuaikan perizinannya, kan ada yang baru,” ujarnya baru-baru ini.


Tujuh investor itu antara lain PT Karya Agung Cipta yang mengerjakan segmen I, PT Pandega Citra Niaga di segmen III, PT Sentra Jaya Makmur, Segmen IV. PT Wulandari Bangun Lestari mengerjakan segmen V, PT Royal Borneo Propertindo di Segmen VI, PT Karunia Wahananusa di segmen VII dan PT Avica Jaya Nusantara pada segmen VIII.

Sedangkan Pemkot sendiri yang akan mengerjakannya segmen II. Kini progres realisasi Coastal Road yang sempat terkendala proses perizinan reklamasi, akan disesuaikan dengan skema perizinan satu pintu yang diatur dalam Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.

“Prosesnya nanti lebih mudah sih, dengan OSS (Online Single Submission). Ini lagi proses persiapan,” ungkapnya.

Ia menyebut skema perizinan terpusat yang diatur dalam UU Omnibuslaw itu merupakan hal yang baru, sehingga Pemkot Balikpapan juga perlu melakukan penyesuaian terlebih dulu, dengan melibatkan para investor.

Diketahui sejak 2012 Pemkot Balikpapan telah membentuk badan Percepatan Pembangunan dan Pengelolahan Coastal Road.

Kawasan sepanjang jalan Jendral Sudirman itu, diprediksi akan menjadi kawasan bisnis yang paling menjanjikan. Kawasan itu nantinya dipersiapkan menjadi waterfont city pertama di Kalimantan.

Pemkot menawarkan proyek reklamasi pantai sepanjang area Kelandasan. Investasi yang ditawarkan kepada investor yakni sebagai pengembangan sekaligus pengelola Coastal Road. Lokasi yang dikembangkan berada di tepi pantai sepanjang Jendral Sudirman.

Dari Pelabuhan Semayang hingga mendekati Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, atau sepanjang 7,5 Km, ke arah pantai sejauh 500 meter dari surut air laut terendah, dengan luas mencapai sekitar 468 hektare.(*)

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *