Nurhadi: Tahun 2022 Ini Ada 92 Ribu Jiwa di Balikpapan Timur Yang Masih Berharap Pembangunan Rumah Sakit di Balikpapan Timur

  • Bagikan

CNBTV.CO.ID

BALIKPAPAN – Masyarakat di wilayah Kecamatan Balikpapan Timur, sangat mengharapkan kehadiran rumah sakit di wilayah Balikpapan Timur. Karena akses menuju ke rumah sakit Provinsi Kaltim maupun rumah sakit umum daerah (RSUD) Balikpapan dengan jarak waktu sekira 30 menit.

Juga membayangkan masyarakat yang tinggal di daerah Gunung Binjai Kelurahan Teritip, di Jalan Traktor Kelurahan Lamaru dan lainnya di Balikpapan Timur, selalu kesulitan menuju rumah sakit ketika mendapatkan rujukan dari Puskesmas karena jauhnya akses.

Untuk itu, Anggota Komisi III DPRD Balikpapan Nurhadi Saputra mengatakan, pembangunan rumah sakit di Balikpapan Timur sempat terhalang RPJMD ketika Wali Kota sebelumnya menjabat. Sehingga sampai saat ini pun belum ada pergerakan, termasuk kajian feasibility study (FS) untuk pembangunan rumah sakit.

Politisi PPP ini berharap rencana pembangunan rumah sakit di Balikpapan Timur bisa terwujud dalam pemerintahan Wali Kota Balikpapan, H Rahmad Mas’ud. Pihaknya masih mendorong instansi terkait untuk melakukan kajian FS.

Lanjutnya, apalagi dia sudah kerap kali memperjuangkan sejak dulu berada di komisi IV hingga ke Komisi II dan saat ini duduk di Komisi III. “Saya sudah sampaikan ke Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan saat itu penduduk di timur masih 70 ribu. Apa masuk akal hanya dilayani oleh satu Puskesmas 24 jam,” ucapnya.

Dia juga mengungkapkan, hingga sekarang ini penduduk di Balikpapan Timur sudah berkembang menjadi 92 ribu jiwa. Menurutnya sudah menjadi prioritas menyediakan fasilitas rumah sakit di sana.

Apalagi sesuai visi misi Wali Kota dalam kampanye akan membangun rumah sakit di daerah yang membutuhkan. “Waktu itu saya bertemu langsung dengan pak H Rahmad, saya berempat bersama pak Iwan dan pak Ardiansyah. Jadi termasuk Balikpapan Timur kan kebutuhan mendesak. Ada 92 ribu jiwa di sana tidak ada fasilitas rumah sakit,” ungkapnya.

Saat ini dia masih berusaha agar rencana tersebut bisa terwujud. Misalnya tahun ini mulai melakukan kajian FS dengan anggaran Rp 300 juta. “Setelah itu, semoga dalam APBD Perubahan 2022 bisa dibuat detail engineering design (DED),” katanya.

Dia juga menjelaskan, jika ada dana maka pembangunan fisik sudah mulai bisa dilakukan pada 2023. “Saya sudah ngobrol dengan Bappeda, pembangunan rumah sakit memang butuh di Balikpapan Timur. Saya berharap minimal secepatnya bisa FS,” jelasnya. (*)

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *