CNBTV.CO.ID
BALIKPAPAN – Mengingat perekonomian di semua daerah mengalami koreksi akibat pandemi Covid-19. Kebutuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk pembiayaan pembangunan terus meningkat setiap tahunnya. Namun hal itu tetap mempertimbangkan kemampuan daya beli dan pertumbuhan ekonomi.
Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Suwanto mengatakan Kota Balikpapan adalah kota yang pertumbuhan ekonominya bertumpu pada jasa dan perdagangan. Pemulihan ekonomi menjadi fokus pemerintah di semua daerah setelah kondisi pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir. Apalagi situasi ini telah menyebabkan penurunan perekonomian secara merata di berbagai daerah.
“Pajak Daerah Balikpapan hingga saat ini baru mencapai sekitar 27 persen. Disebabkan, masyarakat akan berfokus pada pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang cukup besar, yang harus dilunasi pada bulan September 2022, itu merupakan batas akhir pembayaran setiap tahunnya,” kata Suwanto kepada awak media, pada Rabu (15/6/2022) siang.
Lanjut Suwanto, salah satu sisi positif pandemi Covid-19 terkait perubahan transaksi manual menuju digitalisasi di semua bidang. Juga informasi yang ada, pada tahun ini pemerintah berfokus pada peningkatan kapasitas pelaku UMKM dan ekonomi kreatif. Terutama penggunaan teknologi digital dalam pemasaran produk UMKM.
“Makanya kita akan lihat bagaimana prosentase PAD di triwulan II tahun 2022. Kita sih berharapnya ada peningkatan agar target tercapai. Itu juga merujuk pada kondisi perekonomian. Nanti kita akan minta datanya kepada satuan kerja yang bertugas,” ucapnya.
Politisi PDI Perjuangan ini berharap kepada Pemerintah Kota (Pemkot) perlu mendorong sektor-sektor yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Terutama sektor UMKM dan ekonomi kreatif. Agar kondisi perekonomian di Kota Balikpapan dapat terus naik seiring kondisi pertumbuhan ekonomi yang semakin baik.
“PAD ini kan modal keuangan pembangunan kita. Untuk itu kita perlu data yang valid soal wajib pajak dan proses penagihan di lapangan. Meski saat ini prosentase capaian PAD sepertinya belum maksimal. Dan apalagi target Pemkot Balikpapan untuk menghasilkan PAD selama setahun, yakni Rp 850 Miliar,” ungkapnya. (*)