CNBTV.CO.ID – BALIKPAPAN – Keberadaan gas elpiji 3 Kg di Kota Balikpapan dalam beberapa hari terakhir diduga mengalami kelangkaan. Masyarakat merasa kebingungan terkait kondisi ini. Mendapat tanggapan dari DPRD Balikpapan.
Untuk itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Balikpapan Suwanto mengatakan, dengan langkanya gas elpiji 3 Kg yang terjadi di Balikpapan harus mendapat perhatian dari PT Pertamina sebagai penyedia gas elpiji kepada para agen atau pangkalan.
“Jadi untuk gas elpiji melon yang banyak dikeluhkan terjadi di masyarakat, terutama di pangkalan elpiji itu. Dia menjual kepada orang yang diluar lingkungan sekitar, saya sudah dapat laporan dan harga juga yang cukup mahal,” kata Suwanto, kepada awak media, pada Senin (15/8/2022).
Lanjut Suwanto, ini yang sering terjadi di Kota Balikpapan, tapi kalau di Kota Samarinda tidak mengalami kelangkaan gas elpiji. Padahal kita ini satu provinsi Kaltim.
“Jadi saya harapkan para agen-agen tetap melayani masyarakat sekitar daerah rumahnya, tidak mendahulukan orang yang dari luar untuk membeli elpiji,” ucapnya.
Nah, hari ini Pertamina sudah mencabut izin, terkait mahalnya harga gas elpiji 3 kg yang dijual pengecer, pihaknya meminta Pertamina untuk melakukan penertiban terhadap pangkalan-pangkalan yang menjual kepada pengecer dengan jumlah banyak untuk dijual kembali.
“Saya yakin Pertamina tidak tinggal diam, kemarin Pertamina sudah memberikan sanksi kepada sejumlah pangkalan karena menjual gas elpiji 3 kg tidak sesuai peraturan. Nah, ini yang harus menjadi perhatian dari Pertamina dan ada 20 pangkalan dicabut izinnya,” ungkap Suwanto.
Sementara itu, ada pangkalan meminta kepada masyarakat, saat membeli gas elpiji 3 kg, pihak pangkalan meminta dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP), sebenarnya tidak masalah. Namun, yang terpenting dan yang harus dilayani lebih dulu adalah masyarakat yang ada di sekitar pangkalan tersebut.
“Menunjukkan KTP itu mungkin untuk mengetahui bahwa masyarakat berasal darimana. Dan jangan sampai menunjukkan KTP tapi yang dilayani justru dari luar. Untuk apa menunjukkan KTP saat beli gas elpiji 3 kg tapi yang dilayani bukan masyarakat sekitar,” pangkasnya. (*)