CNBTV.CO.ID – BALIKPAPAN – Untuk meningkatkan kapasitas dan naik kelas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Balikpapan, Pemerintah Kota melalui Dinas Koperasi UMKM Perindustrian (DKUMKMP) Kota Balikpapan terus memberikan pelatihan kepada para pelaku UMKM.
Plt Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian (DKUMKMP) Kota Balikpapan, Rosdiana mengatakan, UMKM dapat naik kelas dan meningkatkan kapasitasnya. Dan pemerintah kota terus mendukung hal tersebut melalui pembentukan Badan Ekonomi Kreatif serta berbagai penyelenggaraan pameran untuk para pelaku UMKM.
“Potensi setiap daerah bisa diangkat dalam menggerakkan ekonomi,” ujar Rosdiana kepada media, Rabu (16/11/2022).
Rosdiana menambahkan, UMKM merupakan sektor penting dalam perekonomian daerah. Di mana melalui UMKM menurutnya, potensi setiap daerah bisa diangkat dan menjadi faktor pendorong yang signifikan dan penyerapan tenaga kerja.
“Kita berupaya memajukan para pelaku UMKM di Kota Balikpapan melalui berbagai pameran, bazar serta memberikan pelatihan,” ungkap Rosdiana.
Terkait itu, pihaknya meyakini kehadiran Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Kalimantan Timur akan semakin memperkuat upaya para pengusaha muslimah di Kaltim.
“Apalagi dengan menghadirkan Pawon Colang Caling di lokasi strategis akan membantu pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Balikpapan,” akunya.
Rosdiana mengatakan, bahwa rencana ini sesuai dengan arahan Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud yang meminta agar para pelaku usaha lokal dapat mengambil peran dalam momen rencana pemindahan ibukota negara ke wilayah Kalimantan Timur.
“Para pelaku UMKM diharapkan dapat mengembangkan usahanya supaya bisa menjadi tuan di rumah sendiri,” ujarnya.
Terkait dengan rencana pemindahan ibukota sesuai arahan Wali Kota harus menjadi tuan rumah dulu di rumah sendiri, dimana keberadaan UMKM sangat penting dalam penyerapan tenaga kerja.
“Berdasarkan data ada sekitar 95 ribu UMKM yang ada di Kota Balikpapan,” ujarnya.
Dalam peningkatan dan pengembangan UMKM, dirinya akan mendorong para pelaku UMKM agar mampu menciptakan merek yang dapat menjadi ciri khas Kota Balikpapan.
“Kami masih merencanakan harus diapakan ada sekitar 95 ribu UMKM ini, karena memang yang paling banyak menyerap pekerja. Rencananya kita harus mendorong bagaimana mereka menjadi branding merek dulu. Berdasarkan target dari Dinas Perindakop provinsi, itu kan naik kelas dan ekspor. Kita itu yang branding tuan rumah sendirian saja baru beberapa usaha,” jelasnya.
Rosdiana menerangkan saat ini, UMKM yang mampu melakukan branding merek hanya ada beberapa, sehingga diperlukan pendamping dari pemerintah untuk pengembangannya.
“Bicara tentang produk oleh-oleh Balikpapan saat ini memang masih terbatas produk pengolahan seperti Mantau, Dandito, secara makanan di telinga kita tidak ada yang tahu masa amplang karena ada se-Kalimantan. Ini yang harus kita dorong, supaya bisa menjadi tuan di rumah sendiri,” tutupnya.