Gegara ini, Disdag Akui Harga Beras Dari Pulau Jawa Alami Kenaikan

  • Bagikan

CNBTV.CO.ID – BALIKPAPAN – Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga beras di Kota Balikpapan mengalami kenaikan.

Kenaikan ini berlaku pada beras premium yang sebagian besar dipasok dari pulau Jawa. Harga beras premium dilaporkan naik saat ini rata-rata mencapai Rp 17 ribu per kilogram.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan Arzaedi Rachman mengatakan, kenaikan ini karena memang sebagian besar beras tersebut berasal dari daerah pemasok di antaranya pulau Jawa, yang sebagian dilaporkan mengalami gagal panen, kemudian juga ada beberapa daerah yang kena musibah. Serta kenaikan biaya kontainer.

Meski terjadi kenaikan, menurut Arzeadi, harga beras di pasaran masih stabil. Karena kenaikannya dinilai tidak signifikan. Diperkirakan di awal tahun, harga beras premium akan kembalikan normal.

“Untuk saat ini bisa dikatakan harga beras masih stabil. Cuma harga beras ini kan fluktuasi, ya mungkin nanti di awal tahun bisa normal lagi. Dan kenaikan harga yang terjadi ini juga tidak signifikan,” kata Arzaedi ketika diwawancarai wartawan, Selasa (2/12/22).

Untuk mengantisipasi hal tersebut, ia mengimbau kepada masyarakat agar mencoba untuk beralih ke beras premium produksi lokal.

Untuk saat ini harga beras premium lokal di antaranya produksi Bulog itu masih berkisar di antara harga Rp12.000 per Kg. Harga beras yang naik itu hanya berlaku untuk beras premium yang berasal dari Jawa yang harganya mencapai Rp 17.000 per Kg.

“Coba masyarakat itu beralih dari beras premium, ke produk lokal. Seperti yang punya Bulog. Itu sudah bagus,” akunya.

“Dan juga pemerintah kota sendiri juga akan melakukan produksi, dan mudah-mudahan ini bisa secepatnya dilaksanakan oleh Perumda,” ucapnya.

Selain itu, ia menyampaikan untuk memastikan jaminan ketersediaan stok bahan pokok menjelang nataru, pihaknya beberapa waktu lalu, juga sudah menggelar rapat dengan distributor. Dan dipastikan ketersediaan stok mencukupi hingga 3 bulan ke depan.

“Jadi secara kontinuitas juga datang terus setiap minggu, jadi beranjak dari bulan ke bulan itu hadir terus,” tuturnya.

Tidak hanya itu, dalam mengantisipasi adanya masalah ketersediaan stok bahan pokok, pada bulan Desember ini akan melaksanakan pasar murah, dengan melibatkan distributor seperti halnya yang kita laksanakan kemarin November.

Di mana pasokan kebutuhan untuk Kota Balikpapan banyak yang berasal dari luar daerah, antara lain Jatim, Sulsel,Sulbar, Sulteng, Jakarta.

Terkait dengan kebutuhan nantinya menjadi Penyangga IKN. Arzaedi mengatakan tengah melakukan pendataan distributor dengan proyeksi pertumbuhan penduduk.

“Kami saat ini sedang melakukan pendataan pelaku distribusi yang ada di Balikpapan, dan di 2023 melakukan penyusunan kemampuan Kota Balikpapan karena melihat pertumbuhan penduduk naik 1,2 persen dengan adanya IKN diprediksi naik jadi 5 persen,” terangnya.

Untuk itu Disdag Balikpapan melakukan kajian kerjasama dengan daerah pemasok yang berkesinambungan, kondisi cuaca tidak menentu sering terjadi pasokan kita dari sulawesi kosong, larinya ke Jawa.

“Kami juga mengembangkan informasi perdagangan sebagai sarana pemantauajln harga dan stok, yang mana 5 pasar langsung dipantau oleh Kemendag yang sebelumnya hanya 2 pasar,” ujarnya.

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *