CNBTV.CO.ID – BALIKPAPAN – Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarti mewakili Wali Kota Balikpapan H. Rahmad Mas’ud, hadir dalam kegiatan Asia Pacific Cities Alliance Fof Health and Development (APCAT) yang merupakan bagian dari 7th Asia Pacific Summit of Mayors. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari di Prime Plaza Sanur, Bali, Jumat (2/12/2022).
Pada kesempatan tersebut, hadir Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang juga sebagai CO-Chair APCAT. Selain itu hadir pula Wali Kota dari berbagai daerah maupun luar negeri, di antaranya Wali Kota Balanga Filiphine, Dili City Timur Leste, Lalitpur Metropolitan City Nepal, Dhmarai Upazila Bangladesh, Kuala Lumpur Malaysia, Provinsi Dong Thap Vietnam, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Wali Kota Depok Dr. K.H. Muhammad Idris, Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah, Wali Kota Makassar M. Ramdhan Pomanto, dan Wali Kota Palembang Harnojoyo.
Co-APCAT Dr. Bima Arya Sugiarto dalam sambutannya mengatakan, “Di sini kami belajar satu sama lain dari contoh keberhasilan para wali kota dan kepala daerah tentang pengendalian tembakau dan mengurangi penyakit tidak menular”.
Bima Arya menambahkan, APCAT bertujuan membawa komitmen, untuk memperkuat kolaborasi, mengakselerasi kemajuan, mencegah beban Penyakit Tidak Menular PTM, menghapuskan Tuberculososis TBC dan meningkatkan sinergi.
“Saya melihat taktik terbaik, para pemimpin daerah di negara Asia Pasifik dari isu pengendalian tembakau, dan untuk konteks lokal, menciptakan kota bebas asap rokok, melarang iklan rokok, advokasi meningkatkan cukai,” kata Bima.
Hal penting lainnya, ditekankan APCAT ingin menciptakan generasi bebas tembakau, menciptakan kegiatan menarik untuk mencegah efek negatif penggunaan tembakau.
Sejauh prioritas APCAT, lanjut Bima Arya, benar-benar menekankan pentingnya kepemimpinan dan menguatkan komitmen untuk pengendalian atau kontrol tembakau.
Selain itu, pihaknya ingin memastikan intervensi dari industri tembakau. Dia mengingatkan, mendekati pemilu biasanya setiap perusahaan tembakau mendekati kandidat.
“Saya sarankan untuk hati-hati,” tandas Bima Arya pada even dunia yang merupakan kolaborasi The Union, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) dan Central Udayana itu.
Hal penting lainnya, ditekankan APCAT ingin menciptakan generasi bebas tembakau, menciptakan kegiatan menarik untuk mencegah efek negatif penggunaan tembakau.
Demikian juga, mendorong akuntabilitas pemerintah subnasional, seperti vaksinasi dan mencegah pengaruh industri komoditas tembakau.
Penting juga untuk keberlanjutan, upaya pemerintah memperkuat kemampuan layanan kesehatan di daerah. Di Indonesia, Aliansi Wali Kota semakin diperkuat, dibangun sejak 2011.
“Saya dengan bangga mengatakan aliansi ini akan mencegah dampak negatif dari industri tembakau, tegasnya dalam acara yang juga dihadiri Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Wali Kota Denpasar I Gusti Jaya Negara.
Sampai saat ini, 360 kota dan kabupaten telah mengadaptasi Perda pengontrolan tembakau dan semakin menjadi mitra yang strategis bagi Kemenkes.
“Kami membangun akuntabilitas untuk intervensi kesehatan masyarakat daerah,” tandasnya.
Pada tahun 2016, tercatat hanya ada 12 kota di kawasan Asia Paaifik namun sekarang sudah ada 82 wali kota di 12 negara yang memberi dukungan dalam pengendalian tembakau.
Pihaknnya juga menyadari betapa pentingnya peran sosial media peran komunitas kus memperkuat kolaborasi, tidak hanya Program G to G (Government to Government), B2B atau Business to Business namun juga kalangan muda dan media yang harus fokus pada pentingnya kesehatan
Sedangkan, Wali Kota Denpasar Gusti Jaya Negara yang juga sebagai tuan rumah kegiatan ini menjelaskan Pada tahun 2016, tercatat hanya ada 12 kota di kawasan Asia Pasific, namun sekarang sudah ada 82 wali kota di 12 negara yang memberi dukungan dalam pengendalian tembakau.
Pihaknnya juga menyadari betapa pentingnya peran sosial media peran komunitas untuk memperkuat kolaborasi, tidak hanya Program G to G (Government to Government), B2B atau Business to Business namun juga kalangan muda dan media yang harus fokus pada pentingnya kesehatan.
Dalam kesempatan ini juga masing-masing Wali Kota diminta memberikan presentasi tentang penanganan dan pengendalian tembakau di wilayah masing-masing.
Diwakili oleh Kadinkes Kota Balikpapan dr. Andi Sri Juliarti menjelaskan bahwa di Kota Balikpapan saat ini sudah melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pengendalian tembakau akan tetapi terkendala dengan kurangnya sumber daya manusia di Kota Balikpapan.
Selain itu Kota Balikpapan juga mendukung dilingkungan perkantoran IKN nantinya berkawasan sehat tanpa asap rokok atau KSTR, seperti yang sudah diterapkan di kantor-kantor di Lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan saat ini.