CNBTV.CO.ID – BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan melalui Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Kota Balikpapan, Budi Mulyatno membuka Musyawarah Daerah (Musda) ke VII Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Balikpapan ditandai dengan pemukulan gong.
Musda ke VII DPD LDII Kota Balikpapan, yang mengangkat tema membina SDM profesional religius menyambut Balikpapan sebagai Kota penyangga Ibu Kota Negara (IKN), dihadiri sebanyak 125 peserta LDII Kota Balikpapan. Kegiatan berlangsung di Ballroom Hotel Grand Senyiur Balikpapan, padaRabu (7/12/2022).
Mewakili Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, Kepala Bagian Kesra Setda Kota Balikpapan, mengajak para pendakwah untuk bersama-sama menyambut IKN Nusantara di Provinsi Kalimantan Timur, karena yang penting bukan hanya pembangunan fisik tetapi juga pembangunan manusia yaitu aspek akhlak dan moral, salah satunya melalui media dakwah.
“Saya juga mendorong kepada para pendakwah, agar dapat memperluas cakupan dakwah dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, sehingga dakwah dapat diakses kapan saja dan di mana saja,” jelasnya saat membacakan sambutan Wali Kota Balikpapan.
Sejalan dengan itu, berharap seluruh organisasi keagamaan di Kota Balikpapan dapat bersinergi dalam membangun kesalehan sosial, melalui organisasinya.
“Semua organisasi keagamaan memiliki tujuan yang sama yakni untuk memberikan terbaik kepada Nusa Bangsa dan Agama,” ujarnya.
Musda LDII Kota Balikpapan diharapkan dapat menghasilkan kepengurusan baru yang dapat semakin memantapkan kiprah LDII Kota Balikpapan, khususnya dalam memberikan manfaat bagi masyarakat Kota Balikpapan.
Sedangkan, Ketua DPW LDII Provinsi Kaltim Krishna Purnawan Chandra, menyampaikan, sesuai dengan tema yang diangkat dalam Musda ke VII DPD LDII Kota Balikpapan, berharap LDII dapat berperan dalam pembangunan IKN.
“Mudah-mudahan Musda ini bisa menghasilkan rumusan-rumusan yang bisa mendorong kita semua beramal jariah, mendidik anak-anak kita menjadi anak Sholeh dan memberikan ilmu yang bermanfaat,” harapnya.
Dalam Musda ke VII, Kepala Bagian Kesra Setda Kota Balikpapan menyaksikan penyerahan buku tabungan dan nomor Qris kepada 33 Masjid, yang dibina LDII Kota Balikpapan dari Bank Syariah Indonesia.
Kemudian, penandatangan nota kesepahaman (MOU) antara DPD LDII Kota Balikpapan dengan Kejaksaan Negeri Balikpapan dibidang penyuluhan hukum.
Hadir dalam kegiatan, perwakilan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Balikpapan; Branch Manager Bank Syariah Indonesia Sudirman 1, Guna Rosana; Kasi Inteligen Kejaksaan Negeri Balikpapan, Ali Mustofa; dan Ketua FKUB Balikpapan Abdul Muis.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim) dapat membawa kemaslahatan umat. Sebab, keputusan tersebut akan membawa perubahan besar yang berdampak terhadap kesehjateraan masyarakat.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Marsudi Syuhud mengatakan pemindahan IKN ke Kalimantan harus dilandaskan pada kepentingan publik. Dengan begitu, tak ayal kemakmuran suatu negara dapat tercipta.
“Negara atau pemerintah membuat kebijakan-kebijakan yang kebijakan itu tujuannya untuk li maslahatil ammah, untuk kemaslahatan umum, kemaslahatan publik, bersama,” jelas Marsudi.
Mengutip kalimat Kitab Fiqh Daulah, kata Marsudi, tugas negara yakni membangun dan menciptakan kemakmuran bagi warga negara. Ia pun meyakini pemindahan IKN ke Kalimantan Timur tepat sasaran.
“Bunyinya begini, ‘laqod sorro amrudaulah wa binnauha fi ‘asrinal hadir, dorurotan minaddorrurot’, bahwa ‘sesungguhnya urusan negara ini dalam hal membangunnya di zaman modern, di zaman saat ini, adalah merupakan keharusan untuk membangunnya,” terang Marsudi.
“Nah membangun apa yang harus itu? Minimal ada dua. Yang pertama adalah ‘sawa’un minjihadihi marotil qoun, wa min jihadil khuffadz allamasollihi abnaiha’, membangun apa saja, termasuk di dalamnya membangun ibu kota di Kalimantan,” lanjutnya.
Marsudi menyuebut pemindahan IKN membawa dampak positif bagi pemerataan penduduk di suatu negara, sebab adanya alur transmigrasi di dalamnya. Selain itu, Kalimantan juga diklaim sebagai wilayah yang minim bencana lantaran tidak berada di batas lempeng tektonik.
“Pengembangan penduduk, pemerataan penduduk nanti tidak akan terkonsentrasi di Pulau Jawa, itu yang tujuannya nomor satu, ‘immarotil qoun’. Yang kedua ada kalanya untuk ‘amin jihadil khuffadz allamasollihi abnaiha’, untuk menjaga kemaslahatan penduduknya, bangsanya, di kita ini,” tutur Marsudi.