CNBTV.Co, KUTAI TIMUR -Pemerintah Kabupaten Kutai Timur berkoloborasi dengan Dinas Perikanan Kutim terus mendorong dan sosialisasikan masyarakat nelayan untuk melakukan konversi bahan bakar.
Dari semula nelayan menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kapal penangkap ikan akan dialihkan menuju Bahan Bakar Gas (BBG) yang lebih murah.
Kepala DKP Kutim, Suriansyah mengatakan bahwa program konversi BBM ke BBG ini terus disosilaisasikan terhitung mulai pada 16 November 2022 tahun lalu dan hingga memasuki 2023 terus digiatkan imbauan tersebut.”Kita akan sosialisasi dan membagikan konversi BBM ke BBG yang tabung tiga kilogram, itu untuk nelayan di Kutim,” ujarnya Suriansyah saat diwawancarai Selasa (27/06/2023).
Program Konversi BBM ke BBG ini bertujuan untuk kemudahan akses energi di mana nelayan diberikan pilihan terhadap energi yang akan digunakan.
Terlebih, nelayan di Kutim masih mengalami kendala untuk mendapatkan BBM, ditambah dengan harga BBM yang mengalami kenaikan baru-baru ini.
Program konversi BBM ke BBG ini juga berdampak pada perekonomian nelayan karena dapat mengurangi biaya melaut menjadi lebih murah.
Suriansyah mengungkap, ratusan nelayan di seluruh Kabupaten Kutai Timur akan menerima bantuan mesin BBG.
“Ini juga program dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sekitar 300 nelayan yang akan menerima bantuan ini,” ujarnya.
Usai kegiatan sosialisasi akan ada serahterima bantuan mesin BBG yang akam diserahkam secara simbolis oleh pimpinan Pemkab Kutim.
“Sosialisasinya tanggal 16 November, kalau tidak salah itu ya, kemudian tanggal 16 dan 17 November lalu, itu penyerahannya secara simbolis oleh Bupati atau Wakil Bupati,” ujarnya.
Sekedar diketahui, dengan menggunakan BBG yaitu LPG 3 kg, biaya bahan bakar yang dikeluarkan dapat ditekan lebih hemat per harinya.
BBG diklaim lebih murah, aman dan ramah lingkungan.(adv/Diskominfo Staper Kutim)