BPBD Balikpapan Gelar FGD Bahas Rencana Penangulangan Bencana

  • Bagikan

CNBTV.CO.ID – BALIKPAPAN, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan menggandeng Pentahelix untuk menyusun standarisasi Rencana Penangulangan Bencana (RPB).

“Kami dari BPBD menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama unsur Pentahelix untuk membahas RPB,” kata Sekretaris BPBD Kota Balikpapan Fahrianoor Rullah Hakim seusai FGD yang digelar di Hotel Horison, Kamis (9/11/2023).

RPB merupakan bagian dari kajian risiko bencana yang sudah disusun tahun 2023. Untuk jangka panjang BPBD menggandeng unsur Pertahelix untuk berdiskusi.

RPB ini juga merupakan dokumen Kota Balikpapan yang diharapkan bisa diselesaikan dan tentunya bisa bermanfaat untuk lima tahun.

Sementara itu, Pentahelix merupakan sebuah model inovatif pengembangan dari model QuadrupleHelix yang menghubungkan Akademisi, praktisi atau bisnis, komunitas, pemerintah dan media untuk meciptakan ekosistem berdasarkan kreativitas dan pengetahuan.

Diharapkan dari konsep ini lahir sebuah solusi untuk pengembangan kreativitas, inovasi dan teknologi untuk industri kreatif.

Kegiatan itu, lanjut Fahrianoor untuk menyusun langkah penanggulangan yang nanti akan jadi buku dokumen RPB.

“Dan menyusunnya melalui tahapan dengan sajian data dan bahan dengan melibatkan stakeholder atau Pentahelix,” tuturnya.

Dokumen RPB ini diharapkan dapat diterapkan untuk lima tahun, dengan metode penentuan skala peroioritas dan juga melalui konsultasi publik.

“Terdapat list bencana yang disampaikan dan akhirnya menyepakati tiga skor tertinggi bencana yakni banjir longsor dan gelombang ekstrim,” ungkapnya.

Disampaikannya, FGD ini merupakan pertemuan ketiga, dan dalam pertemuan ini mencoba menyepakati usulan kegiatan untuk penanggulangan terhadap tiga musibah tersebut.

Menurutnya, diperlukan sinergi dalam rangka mengidentifikasi beberapa program yang dilakukan para Pentahelix yang akan dijadikan dalam bentuk program tahunan.

“Kami juga mencoba menggali data terkait penanganan bencana, paling tidak diketahui bila ada bencana dengan adanya dokumen ini bisa melakukan tindakan,” jelasnya.

Target dan tahapan yang selanjutnya akan dirumuskan menjadi sebuah daftar kegiatan dan melakukan asistensi dengan BNPB untuk standarisasi dokumen RPB.

“Selanjutnya tahun 2024 masing-masing Pentahelix akan melaksanakan rencana aksi sesuai daftar kegiatan.

Tapi yang pasti walaupun dokumen ini sempurna janganlah terpakai karena bila terpakai berarti terjadi musibah, tapi musibah gak ada yang tahu, maka itu harus membangun kesiapsiagaan,” tutupnya.

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *