CNBTV.CO.ID – BALIKPAPAN–Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan melakukan kegiatan sosialisasi perlindungan anak melalui Pola Penguatan Pengasuhan Keluarga dari RT ke RT (Lautan RT) di Balikpapan.
Lautan RT ini dilaksanakan di Aula Kelurahan Muara Rapak, Balikpapan Utara, Senin(13/5/2024).
Kegiatan ini diikuti oleh pengurus PPATBM dan PPA RT Kelurahan Muara Rapak. Dengan menghadirkan narasumber ikatan Psikolog klinis Indonesia Milla Suraiya mengangkat tema ” Mengenali Bentuk Pola Asuh Dan Dampaknya Bagi Psikologis Anak”
Staff bidang Perlindungan anak DP3AKB Balikpapan Rona Zahidah, menyebut kegiatan ini menyasar kelurahan Muara Rapak dengan agenda melalui pola penguatan pengasuhan keluarga dari RT ke RT.
“Melalui pola asuh bisa mencegah kekerasan terhadap anak-anak kita, karena kalau pola asuh di rumah benar maka anak-anak kita terhindar dari perbuatan yang menyesatkan, ” ucapnya.
Sebelum memulai kegiatan, DP3AKB Balikpapan memapaparkan kasus kekerasan anak tahun 2023 yang mencapai 156 kasus. Mengingat kota Balikpapan sebagai penyanggah Ibu kota Negara (IKN) dan bertambahnya pendatang baru di kota Balikpapan maka hingga bulan April 2024 kasus kekerasan anak sudah mencapai 80 kasus.
“Adanya pendatang yg datang tidak bisa dihindari, pasti berdampak permasalahan sosial, maka berusaha melakukan pencegahan melalui l keluarga terlebih dulu, ” katanya.
Rona berharap dengan dimulai dari keluarga, pencegahan awal bisa dihindari , dan jika kontrol terjaga dengan baik maka mereka akan memahami batasan sosialisasi diluar rumah.
” Mudah-mudahan dengan pola penguatan pola asuh anak ini bisa mengurangi percepatan laju kasus kekerasan, ” tutupnya.
Sementara itu, Narasumber dari ikatan Psikolog klinis Indonesia Milla Suraiya membahas
bagaimana cara orang tua mengasuh anaknya untuk membentuk kepribadian anak-anak kita.
” Jika pola asuh salah maka sudah pasti akan didapati gangguan kecemasan, depresi, dan ganguan mental lainnya, ” ucapnya.
Milla menjelaskan, dengan adanya pola asuh yang benar bisa mengedepankan sisi positif anak. Jadi yang dilihat kelebihan anak bukan dari sisi negatifnya ” Karena orang tua lebih cenderung lihat sisi negatif, ” jelasnya.
Ia berharap dari adanya kegiatan sosialisasi ini bisa mengurangi kasus kekerasan pada anak disekolah . Bisa menjadikan anak-anak menjadi pribadi yang lebih baik lagi, mampu menangani masalah dengan baik dan menimbulkna kepercayaan diri.