CNBTV.CO.ID – Balikpapan – Pemerintah Kota Balikpapan mengambil sikap terkait dengan tumpahan limbah solar di kawasan pemukiman atas air, Kelurahan Margasari, Balikpapan Barat, pada Jum’at (24/5/2024) lalu.
Salah satunya melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan yang akan mengundang PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan untuk dimintai keterangan lebih detail terkait kasus dugaan tumpahan minyak diduga solar di area pemukiman atas air tersebut.
“Kami akan mengundang mereka, agar hal ini tidak terulang kembali dan tidak ada masalah dikemudian hari. Kalau ada imbas daripada efek lanjutan itu, KPI harus bertanggung jawab sepenuhnya,” ucap Kepala DLH Balikpapan Sudirman Djayaleksana kepada media, Kamis (30/5/2024).
Dirinya berharap, pertemuan dengan PT KPI akan mendapatkan rekomendasi pertanggungjawaban, agar hal serupa tidak kembali terulang. Meski permasalahan ini sudah ditangani.
Walaupun PT KPI sudah dengan cepat melakukan penanganan terhadap tumpahan limbah tersebut. Namun, yang dikhawatirkan tumpahan yang mengalir pada tanaman Mangrove akan berdampak kedepannya.
“Kami kan belum tau, apakah tanaman Mangrove ini akan terus bisa tumbuh atau akan mati. Kalau sampai tanaman itu mati, mereka harus bertanggung jawab juga,” jelasnya.
Di kesempatan yang berbeda, General Manager PT KPI Unit Balikpapan, Arafat Bayu Nugroho saat jumpa pers pasca insiden kebakaran kilang mengatakan, tumpahan minyak yang terjadi di kawasan itu bukan disebabkan adanya kebocoran tangki milik PT KPI.
“Itu semacam ada minyak yang terilis ke lingkungan, karena ada aktivitas start up yang ada di dalam kilang. Ada produk ospek yang kami keluarkan, dan itu melebihi kapasitas pengolahan kami,” akunya.
Diketahui, pasca kejadian tersebut pihak PT KPI dengan sigap melakukan pembersihan tumpahan minyak di kawasan pemukiman atas air tersebut.