CNBTV.CO.ID – BALIKPAPAN – Tekanan terhadap keseragaman tarif transportasi online di Balikpapan kian menguat. Komisi III DPRD Kota Balikpapan memanggil sejumlah aplikator seperti Gojek, Grab, dan Maxim dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Jumat (11/7/2025), guna menegaskan kembali pelaksanaan tarif angkutan sewa khusus baik roda empat maupun roda dua.
Pertemuan ini juga menyoroti keberadaan fitur promosi yang dinilai merugikan pengemudi, khususnya driver roda dua.
“Kami ingin semua aplikator patuh terhadap ketentuan tarif yang sudah diatur oleh SK Gubernur dan SE Wali Kota. Jangan ada lagi yang menetapkan tarif terlalu rendah, karena ini memicu persaingan tak sehat dan menyulitkan para driver,” kata Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, H Yusri, saat ditemui Senin (14/7/2025).
Yusri menegaskan bahwa keseragaman tarif bukan hanya demi keadilan antar-aplikator, tapi juga sebagai bentuk perlindungan terhadap para mitra pengemudi yang selama ini terbebani oleh sistem promosi dan tarif rendah.
Dalam rapat tersebut, hanya tiga aplikator yang hadir: Grab, Gojek, dan Maxim. Meski dua di antaranya tidak menandatangani hasil rapat secara formal, mereka tetap menyatakan kesediaan menjalankan regulasi yang berlaku.
“Ketidakhadiran tanda tangan itu bukan penolakan. Mereka tetap siap mengikuti aturan. Tapi ke depan, bila ada aplikator yang membandel, kami sudah sepakat, Satpol PP akan menutup kantor mereka,” ujar Yusri tegas.
Ia juga menyoroti soal promosi yang kerap diberlakukan sepihak oleh aplikator tanpa memperhitungkan dampaknya terhadap pengemudi.
“Sebelum membuat promo, seharusnya mereka duduk bersama. Karena promo itu seringkali menjadi beban bagi driver, apalagi yang roda dua. Tapi dalam rapat kemarin, semua sepakat promosi harus dikaji ulang dan dihapus jika melanggar aturan,” tambahnya.
Meskipun hingga kini masih ada perbedaan tarif antar-aplikator, namun seluruh pihak menyatakan komitmennya untuk menerapkan tarif resmi. Shopee, salah satu aplikator yang belum hadir dalam RDP, disebut akan mengikuti aturan saat resmi bergabung.
Yusri menutup pernyataannya dengan harapan agar kesepakatan ini benar-benar dijalankan di lapangan. “Semua sudah sepakat, tinggal bagaimana pelaksanaannya ke depan. Kalau melanggar, kami tidak akan ragu ambil tindakan tegas,” tandasnya. (*)