CNBTV.CO.ID – BALIKPAPAN – Pembahasan anggaran Kota Balikpapan untuk tahun 2026 memasuki babak penting. Hal itu menyusul rapat paripurna yang digelar untuk mendengarkan Penyampaian Perubahan Nota Penjelasan Wali Kota Balikpapan atas Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2026. Agenda ini menjadi titik awal penyesuaian kebijakan daerah setelah adanya perubahan alokasi dana transfer dari pemerintah pusat.
Ketua DPRD Balikpapan, Alwi Al Qadri, menegaskan komitmen lembaganya untuk mengawal proses pembahasan RAPBD 2026 secara terbuka dan akuntabel.
Ia memastikan setiap kebijakan belanja maupun pendapatan daerah tetap bermuara pada kepentingan masyarakat luas. Menurutnya, dewan dan pemerintah kota harus bergerak dalam satu tarikan napas agar arah pembangunan sesuai harapan warga.
Alwi juga menyoroti pentingnya menyelaraskan program prioritas kota dengan visi–misi Wali Kota yang tertuang dalam RPJMD. Keselarasan tersebut menjadi pondasi untuk memperkuat koordinasi antara eksekutif dan legislatif dalam menyusun anggaran.
Legislator dari Dapil Balikpapan Barat itu mengungkapkan bahwa penyusunan APBD 2026 dilakukan dengan kehati-hatian ekstra. Pasalnya, pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan melakukan pemotongan Transfer Keuangan Daerah (TKD).
“Sebelum ada TKD, rancangan APBD mencapai Rp 4,2 triliun lebih. Namun setelah pemotongan dari pemerintah pusat, nilai tersebut terkoreksi menjadi Rp 3,2 triliun lebih,” beber Alwi, Selasa (18/11/2025).
Di tengah koreksi nilai APBD, Alwi menyebut proyeksi Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih menunjukkan tren positif. PAD Balikpapan diperkirakan menembus Rp 1,5 triliun lebih, yang ia klaim sebagai angka tertinggi di antara seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Timur. (*)















